Jakarta (Antaranews Babel) - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, akan bertolak ke Riau, Minggu (16/12), untuk menginvestigasi perusakan bendera dan atribut Partai Demokrat di sana.
"Saya akan berangkat ke Riau besok pagi untuk melakukan investigasi, karena insiden ini bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera Partai Demokrat di Kebumen, Medan dan Sumedang," ujar dia, melalui siaran pers, di Jakarta, Sabtu.
AHY mengutuk keras insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat, di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang yang menurut dia terorganisir, Sabtu.
Ia menegaskan, sepanjang jalan Pekanbaru, selain bendera dan atribut Partai Demokrat, ada juga bendera dan atribut PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI.
"Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat. Bendera Partai Demokrat dipasang untuk menyambut kedatangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, di Riau. Sementara bendera Partai PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI menyambut Bapak Presiden Joko Widodo," kata dia.
Dia menilai ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan atau khawatir dan takut dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah.
Terkait perusakan atribut Partai Demokrat di Riau, AHY mendorong KPUD, Bawaslu dan Kepolisian Daerah Riau, untuk melakukan investigasi dan melaporkan hasilnya kepada publik.
"Jangan sampai terjadi lagi pembiaran terhadap aksi-aksi perusakan yang mencoreng wajah demokrasi kita," katanya.
Dari pantauan ANTARA, sejumlah atribut Partai Demokrat dan baliho bergambar SBY robek. Beberapa spanduk dibuang ke parit, bendera-bendera biru berlambang bintang segi tiga itu robek dengan kondisi tiangnya patah. Namun beberapa bendera partai politik lain, di antaranya Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem baik-baik saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saya akan berangkat ke Riau besok pagi untuk melakukan investigasi, karena insiden ini bukan sekali terjadi. Sebelumnya, ada juga perusakan bendera Partai Demokrat di Kebumen, Medan dan Sumedang," ujar dia, melalui siaran pers, di Jakarta, Sabtu.
AHY mengutuk keras insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat, di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang yang menurut dia terorganisir, Sabtu.
Ia menegaskan, sepanjang jalan Pekanbaru, selain bendera dan atribut Partai Demokrat, ada juga bendera dan atribut PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI.
"Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat. Bendera Partai Demokrat dipasang untuk menyambut kedatangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, di Riau. Sementara bendera Partai PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI menyambut Bapak Presiden Joko Widodo," kata dia.
Dia menilai ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan atau khawatir dan takut dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah.
Terkait perusakan atribut Partai Demokrat di Riau, AHY mendorong KPUD, Bawaslu dan Kepolisian Daerah Riau, untuk melakukan investigasi dan melaporkan hasilnya kepada publik.
"Jangan sampai terjadi lagi pembiaran terhadap aksi-aksi perusakan yang mencoreng wajah demokrasi kita," katanya.
Dari pantauan ANTARA, sejumlah atribut Partai Demokrat dan baliho bergambar SBY robek. Beberapa spanduk dibuang ke parit, bendera-bendera biru berlambang bintang segi tiga itu robek dengan kondisi tiangnya patah. Namun beberapa bendera partai politik lain, di antaranya Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem baik-baik saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018