Jakarta (Antaranews Babel) - Koordinator Juru Bicara Calon Presiden dan Calon Wakil Presidem (Capres-Cawapres) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku baru pertama kali mendengar nama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) namun demikian sudah berniat mengajak bertemu Prabowo.
"Ini pertama kali saya dengar nama AMAN. Tapi begini, nanti saya ikut menemani Pak Prabowo bertemu Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya akan bicara ke Pak Prabowo. Nanti kita atur waktunya untuk bisa bertemu dengan AMAN," kata Dahnil Azhar dalam Dialog Nasional Catatan Akhir Tahun: Senjakala Nawacita dan Masa Depan Masyarakat Adat di Jakarta, Jumat.
Menurut Dahnil, dalam visi dan misi Prabowo-Sandi, kerangka besarnya adalah pembangunan berwawasan lingkungan. Manusia menjadi orientasi utama, bukan statistik pembangunan.
Jika berbicara soal keadaban ia mengatakan yang utama didapat dari kearifan lokal. Dan jika berbicara soal kearifan lokal, sudah pasti berbicara tentang masyarakat adat.
Karena itu, menurut Dahnil, jangan sampai masifnya pembangunan menggeser eksistensi adat. "Yang kami bangun bagaimana pendidikan yang dirancang sesuai dengan nalar lestari. Jadi bukan industri yang menafikan lingkungan. Antara tanah dan air harus lestari untuk kehidupan ke depan".
Wakil Ketua Dewan Masyarakat Adat Nusantara Abdon Nababan mengatakan belum tahu kapan pertemuan dengan Prabowo tersebut akan terjadi. Namun dirinya menegaskan bahwa kemungkinan tidak banyak yang akan berubah dari sikap masyarakat adat yang tergabung dengan AMAN terkait pilihan politiknya.
Tidak seperti pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di mana dirinya yang saat itu menjabat sebagai Sekjen AMAN memberikan instruksi untuk mengamankan suara pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla hingga ke pelosok kampung di mana anggota AMAN berdiam. Kali ini sikap AMAN tidak mendukung satupun capres dan cawapres.
Abdon menyebut setidaknya lebih dari 12 juta masyarakat adat dalam keanggotaan AMAN. Angka itu bertambah sekitar satu juta orang, dan untuk suara, dirinya meyakini bahwa bisa mencapai dua kali lipat mengingat AMAN semakin dikenal oleh masyarakat di tingkat tapak setelah Presiden Jokowi sering mengajak beraudiensi.
Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi mengatakan kali ini politik AMAN warna-warni, semua diserahkan pada anggota. Dirinya hanya menegaskan siapapun nanti yang menjadi Presiden maka dia merupakan Presiden Masyarakat Adat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Ini pertama kali saya dengar nama AMAN. Tapi begini, nanti saya ikut menemani Pak Prabowo bertemu Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya akan bicara ke Pak Prabowo. Nanti kita atur waktunya untuk bisa bertemu dengan AMAN," kata Dahnil Azhar dalam Dialog Nasional Catatan Akhir Tahun: Senjakala Nawacita dan Masa Depan Masyarakat Adat di Jakarta, Jumat.
Menurut Dahnil, dalam visi dan misi Prabowo-Sandi, kerangka besarnya adalah pembangunan berwawasan lingkungan. Manusia menjadi orientasi utama, bukan statistik pembangunan.
Jika berbicara soal keadaban ia mengatakan yang utama didapat dari kearifan lokal. Dan jika berbicara soal kearifan lokal, sudah pasti berbicara tentang masyarakat adat.
Karena itu, menurut Dahnil, jangan sampai masifnya pembangunan menggeser eksistensi adat. "Yang kami bangun bagaimana pendidikan yang dirancang sesuai dengan nalar lestari. Jadi bukan industri yang menafikan lingkungan. Antara tanah dan air harus lestari untuk kehidupan ke depan".
Wakil Ketua Dewan Masyarakat Adat Nusantara Abdon Nababan mengatakan belum tahu kapan pertemuan dengan Prabowo tersebut akan terjadi. Namun dirinya menegaskan bahwa kemungkinan tidak banyak yang akan berubah dari sikap masyarakat adat yang tergabung dengan AMAN terkait pilihan politiknya.
Tidak seperti pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di mana dirinya yang saat itu menjabat sebagai Sekjen AMAN memberikan instruksi untuk mengamankan suara pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla hingga ke pelosok kampung di mana anggota AMAN berdiam. Kali ini sikap AMAN tidak mendukung satupun capres dan cawapres.
Abdon menyebut setidaknya lebih dari 12 juta masyarakat adat dalam keanggotaan AMAN. Angka itu bertambah sekitar satu juta orang, dan untuk suara, dirinya meyakini bahwa bisa mencapai dua kali lipat mengingat AMAN semakin dikenal oleh masyarakat di tingkat tapak setelah Presiden Jokowi sering mengajak beraudiensi.
Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi mengatakan kali ini politik AMAN warna-warni, semua diserahkan pada anggota. Dirinya hanya menegaskan siapapun nanti yang menjadi Presiden maka dia merupakan Presiden Masyarakat Adat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018