Jakarta (Antaranews Babel) - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiarkan secara langsung acara debat calon presiden dan calon wakil presiden yang direncanakan berlangsung sebanyak lima kali.
Sudirman menyarankan KPU bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar mengarahkan seluruh stasiun televisi nasional yang menggunakan frekuensi publik, menyiarkan secara langsung acara debat tersebut.
"Negara ini sangat luas, kami ingin saudara kita yang ada di pelosok Tanah Air memperoleh informasi objektif terkait pasangan calon," kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Karena itu dia menilai seluruh stasiun televisi yang menggunakan frekuensi publik harus menyiarkan secara langsung semua debat paslon tersebut.
Menurut Sudirman, kepentingan semua acara debat capres-cawapres ini disiarkan langsung oleh seluruh stasiun televisi sangat besar karena masyarakat berhak tahu lebih dalam mengenai apa yang akan dilakukan paslon jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-20124.
"Pasangan calon presiden dan wakil presiden menyampaikan langsung gagasannya sangat penting diketahui masyarakat. Sehingga masyarakat tahu bahwa paslon tersebut paham betul bagaimana cara membawa bangsa yang besar ini ke depannya," ujarnya.
Dia mengatakan, melalui acara debat capres-cawapres yang disiarkan secara langsung, masyarakat akan mengetahui paslon mana yang benar-benar mengerti persoalan dan mampu menyajikan solusi bagi bangsa.
Sudirman menilai masyarakat akan mengerti ke arah mana bangsa ini akan dibawa oleh calon pemimpinnya ke depan dan hal terpenting adalah masyarakat menjadi tahu, sejauh mana paslon menguasai permasalahan yang terjadi di negara ini.
"Kalau paslonnya gagap dan tidak menguasai masalah, ini akan menjadi masalah besar. Karena rakyat ibarat beli kucing dalam karung," katanya.
Sebelumnya, KPU bersama partai politik telah menyepakati jadwal debat Pilpres 2019, yang akan diselenggarakan sebanyak lima kali yang seluruhnya digelar di Jakarta.
Debat rencananya dilakukan pada 17 Januari 2019, 17 Februari, 17 Maret, dan 30 Maret. Sementara debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Sudirman menyarankan KPU bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar mengarahkan seluruh stasiun televisi nasional yang menggunakan frekuensi publik, menyiarkan secara langsung acara debat tersebut.
"Negara ini sangat luas, kami ingin saudara kita yang ada di pelosok Tanah Air memperoleh informasi objektif terkait pasangan calon," kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Karena itu dia menilai seluruh stasiun televisi yang menggunakan frekuensi publik harus menyiarkan secara langsung semua debat paslon tersebut.
Menurut Sudirman, kepentingan semua acara debat capres-cawapres ini disiarkan langsung oleh seluruh stasiun televisi sangat besar karena masyarakat berhak tahu lebih dalam mengenai apa yang akan dilakukan paslon jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-20124.
"Pasangan calon presiden dan wakil presiden menyampaikan langsung gagasannya sangat penting diketahui masyarakat. Sehingga masyarakat tahu bahwa paslon tersebut paham betul bagaimana cara membawa bangsa yang besar ini ke depannya," ujarnya.
Dia mengatakan, melalui acara debat capres-cawapres yang disiarkan secara langsung, masyarakat akan mengetahui paslon mana yang benar-benar mengerti persoalan dan mampu menyajikan solusi bagi bangsa.
Sudirman menilai masyarakat akan mengerti ke arah mana bangsa ini akan dibawa oleh calon pemimpinnya ke depan dan hal terpenting adalah masyarakat menjadi tahu, sejauh mana paslon menguasai permasalahan yang terjadi di negara ini.
"Kalau paslonnya gagap dan tidak menguasai masalah, ini akan menjadi masalah besar. Karena rakyat ibarat beli kucing dalam karung," katanya.
Sebelumnya, KPU bersama partai politik telah menyepakati jadwal debat Pilpres 2019, yang akan diselenggarakan sebanyak lima kali yang seluruhnya digelar di Jakarta.
Debat rencananya dilakukan pada 17 Januari 2019, 17 Februari, 17 Maret, dan 30 Maret. Sementara debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018