Jakarta (Antara Babel) - Menteri ESDM Sudirman Said mengaku bersikap
"indifferent" atau acuh tak acuh dalam kaitannya dengan keputusan
pengelolaan Blok Masela di Maluku karena setelah rapat terbatas dengan
Presiden Jokowi Senin petang kemarin semua argumen mengenai pengelolaan
Lapangan Abadi itu telah disampaikannya.
"Presiden sangat
apresiasi soal keterbukaan rapat kemarin sehingga Presiden mengatakan
dengan begini saya tahu semua pertimbangan-pertimbangan. Saya sendiri
mengambil posisi indifferent. Saya memberi kepercayaan penuh dan
menghormati keputusan Presiden nantinya," katanya dalam jumpa pers
penandatanganan kontrak tahap II di Balai Kartini, Jakarta, Selasa.
Sudirman
menuturkan, posisinya sebagai menteri adalah menjalankan keputusan
Presiden, sedangkan Presiden Jokowi sendiri mengaku akan memanggil kedua
investor --Inpex dan Shell-- yang menjadi operator pengelolan blok
migas itu.
"Presiden akan memanggil para investor karena beliau
memahami risiko pertama akan dihadapi oleh investor. Sistem cost
recovery kan investor mengeluarkan uang sampai dihasilkan. Begitu
dihasilkan diperoleh penggantian biaya," kata Sudirman.
"Tugas
saya meyakinkan bahwa proses ini berjalan dengan baik. Keputusan
dihasilkan dengan rasional. Tentunya yang bisa memenuhi kepentingan
semua pihak," sambung dia.
Berita Terkait
PT Timah raih Tamasya Award 2024 karena sukses laksanakan PPM
28 November 2024 10:58
Ditunjuknya kembali Bahlil sebagai Menteri ESDM
21 Oktober 2024 12:10
Prabowo tunjuk Bahlil kembali jadi Menteri ESDM
21 Oktober 2024 01:09
Bahlil naikkan target konsumsi listrik guna dorong pertumbuhan ekonomi
18 September 2024 15:45
Kiprah Bahlil dari investasi ke ESDM
19 Agustus 2024 10:53
Presiden Jokowi lantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM
19 Agustus 2024 10:29
Menteri ESDM sebut belum ada pembatasan BBM subsidi di 17 Agustus
12 Juli 2024 17:45
Menteri ESDM sebut belum ada rapat terkait harga BBM pada Juli
24 Juni 2024 19:57