Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pasokan ikan segar di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkurang dan harga naik, karena hasil tangkapan ikan nelayan menurun akibat cuaca buruk.

"Kita sulit menambah pasokan selama gelombang tinggi dan angin kencang," kata salah seorang pedagang Dedi di Pasar Rumput Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, saat ini stok ikan segar hanya sekitar 30 kilogram saja atau sangat kurang jika dibandingkan di saat kondisi cuaca di laut tenang yang mencapai 400 kilogram per hari.

"Saat ini kita hanya mengandalkan pasokan ikan dari masyarakat yang memancing di pinggir pantai, sementara dari nelayan tidak ada lagi karena mereka belum melaut," ujarnya.

Menurut dia, kondisi ini akan terus berlanjut hingga perayaan malam tahun baru, karena nelayan istrirahat melaut untuk merayakan malam pergantian tahun itu.

"Berkurangnya pasokan ikan ini berdampak langsung terhadap harga yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi," katanya.

Misalnya, harga ikan tenggiri naik menjadi Rp110.000 dari Rp60.000 per kilogram, krisi merah naik menjadi Rp75.000 dari Rp30.000 per kilogram, ciu naik Rp40.000 dari Rp20.000 per kilogram, cumi-cumi naik menjadi Rp80.000 dari Rp35.000 per kilogram.

"Meski harga ikan naik, namun tidak mempengaruhi permintaan masyarakat yang masih tinggi," ujarnya.

Demikian juga Ruli pedagang ikan lainnya yang mengeluhkan pasokan ikan kurang, karena permintaan masyarakat yang tinggi menjelang malam tahun baru.

"Kebiasaan masyarakat merayakan malam tahun baru selalu membakar ikan sebagai menu makanan memeriahkan pergantian tahun itu," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018