Pangkalpinang, (Antara Babel) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, mengatakan pendalaman alur Sungai Pedindang di Kelurahan Bintang, Kecamatan Rangkui, bertujuan untuk mengatasi banjir pada saat musim penghujan.
"Kami sudah melakukan peninjauan pada sungai tersebut dan sudah dilakukan pendalaman dengan menggunakan alat berat jenis excavator. Dari pendalaman itu, kami telah mengangkut tanah sebanyak 80 truk dari sungai tersebut," ujar Kepala Dinas PU Suparlan Dulaspar di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menyebutkan, kondisi Sungai Pedindang setiap musim hujan dipastikan debit airnya mengalami kenaikan bahkan sering menimbulkan bajir.
"Saat ini sungai tersebut masih terus dalam pemeliharaan dan akan dilakukan pengerukan kembali pada saat musim panas mendatang hingga debit air sungai tersebut mengalami penurunan," ungkapnya.
Menurutnya, penyebab utama bajir selama ini dikarenakan masih adanya tambang inkonvensional (TI) yang beroperasi dari daerah hulu sungai yang menyebabkan sering terjadinya sedimentasi atau endapan.
"Endapan yang disebabkan oleh kegiatan tambang inkonvensional tersebut menyebabkan debit air sungai pada saat musim hujan mengalami kenaikan hingga menyebabkan banjir," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, tidak cukup hanya Pemerintah Kota Pangkalpinang saja yang turun, tetapi juga harus ada kerja sama dengan pemerintah provinsi.
"Untuk mengatasi banjir ini harus ada kerja sama antara Pemkot Pangkalpinang dengan pemerintan provinsi dalam hal alokasi dana. Karena saat ini Pemkot Pangkalpinang baru mengalokasikan dana dari dana swakelola sebesar Rp100 juta yang bersumber dari APBD," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk kedepannya, Pemkot Pangkalpinang akan mengalokasikan dana khusus untuk menangani masalah sungai-sungai yang ada di kota itu seperti Sungai Rangkui, Sungai Pedindang, Sungai Linggar Jati, Sungai Lembawai Satu dan Sungai Lembawai Dua.
"Kedepannya Untuk dana alokasi khusus, akan diajukan melalui satuan kerja provinsi yang berasal dari dana APBN dan diharapkan dalam waktu dekat dana tersebut segera keluar supaya bisa secepatnya mengatasi luapan air sungai saat musim penghujan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Kami sudah melakukan peninjauan pada sungai tersebut dan sudah dilakukan pendalaman dengan menggunakan alat berat jenis excavator. Dari pendalaman itu, kami telah mengangkut tanah sebanyak 80 truk dari sungai tersebut," ujar Kepala Dinas PU Suparlan Dulaspar di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menyebutkan, kondisi Sungai Pedindang setiap musim hujan dipastikan debit airnya mengalami kenaikan bahkan sering menimbulkan bajir.
"Saat ini sungai tersebut masih terus dalam pemeliharaan dan akan dilakukan pengerukan kembali pada saat musim panas mendatang hingga debit air sungai tersebut mengalami penurunan," ungkapnya.
Menurutnya, penyebab utama bajir selama ini dikarenakan masih adanya tambang inkonvensional (TI) yang beroperasi dari daerah hulu sungai yang menyebabkan sering terjadinya sedimentasi atau endapan.
"Endapan yang disebabkan oleh kegiatan tambang inkonvensional tersebut menyebabkan debit air sungai pada saat musim hujan mengalami kenaikan hingga menyebabkan banjir," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, tidak cukup hanya Pemerintah Kota Pangkalpinang saja yang turun, tetapi juga harus ada kerja sama dengan pemerintah provinsi.
"Untuk mengatasi banjir ini harus ada kerja sama antara Pemkot Pangkalpinang dengan pemerintan provinsi dalam hal alokasi dana. Karena saat ini Pemkot Pangkalpinang baru mengalokasikan dana dari dana swakelola sebesar Rp100 juta yang bersumber dari APBD," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk kedepannya, Pemkot Pangkalpinang akan mengalokasikan dana khusus untuk menangani masalah sungai-sungai yang ada di kota itu seperti Sungai Rangkui, Sungai Pedindang, Sungai Linggar Jati, Sungai Lembawai Satu dan Sungai Lembawai Dua.
"Kedepannya Untuk dana alokasi khusus, akan diajukan melalui satuan kerja provinsi yang berasal dari dana APBN dan diharapkan dalam waktu dekat dana tersebut segera keluar supaya bisa secepatnya mengatasi luapan air sungai saat musim penghujan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014