Koba, Babel (Antaranews Babel) - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyanto menyatakan kejadian kebakaran hutan pada beberapa titik di daerah itu diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan orang tidak dikenal.
"Kalau unsur ketidak sengajaan saya pikir tidak, itu diduga sengaja dibakar oknum warga namun kami tentu tidak bisa menuduh," ujarnya di Koba, Jumat.
Mulyanto mengatakan itu menyikapi kejadian kebakaran hutan pada beberapa titik di kawasan Terentang hingga Penyak atau persis di pinggir jalan yang menghubung Kota Pangkalpinang-Bangka Tengah.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hutan tetap asri, jangan jahil dan membakarnya sehingga hutan luluh lantak dalam skala luas," ujarnya.
Pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada warga untuk tidak membakar hutan, baik dalam pertemuan langsung maupun melalui pengumuman lewat baliho dan spanduk.
"Kegiatan sosialisasi kebakaran hutan ini terus kami galakkan kepada masyarakat agar tindakan membakar hutan ini tidak menjadi kebiasaan buruk," ujarnya.
Pihaknya memberikan nomor telepon melalui Danru dan pada 2019 ini menyediakan "Call Center" serta sudah ada kesepakatan kerjasama dengan Pangkalpinang dan Bangka Selatan terkait penanganan kebakaran di wilayah perbatasan.
"Untuk anggota, berjumlah 18 orang terbagi dari dua tim yakni posko Koba dan satu pos di Simpangkatis. Kemudian ada dua mobil Damkar yang tersedia yakni di Koba dan Simpangkatis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kalau unsur ketidak sengajaan saya pikir tidak, itu diduga sengaja dibakar oknum warga namun kami tentu tidak bisa menuduh," ujarnya di Koba, Jumat.
Mulyanto mengatakan itu menyikapi kejadian kebakaran hutan pada beberapa titik di kawasan Terentang hingga Penyak atau persis di pinggir jalan yang menghubung Kota Pangkalpinang-Bangka Tengah.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hutan tetap asri, jangan jahil dan membakarnya sehingga hutan luluh lantak dalam skala luas," ujarnya.
Pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada warga untuk tidak membakar hutan, baik dalam pertemuan langsung maupun melalui pengumuman lewat baliho dan spanduk.
"Kegiatan sosialisasi kebakaran hutan ini terus kami galakkan kepada masyarakat agar tindakan membakar hutan ini tidak menjadi kebiasaan buruk," ujarnya.
Pihaknya memberikan nomor telepon melalui Danru dan pada 2019 ini menyediakan "Call Center" serta sudah ada kesepakatan kerjasama dengan Pangkalpinang dan Bangka Selatan terkait penanganan kebakaran di wilayah perbatasan.
"Untuk anggota, berjumlah 18 orang terbagi dari dua tim yakni posko Koba dan satu pos di Simpangkatis. Kemudian ada dua mobil Damkar yang tersedia yakni di Koba dan Simpangkatis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019