Koba, Babel (Antaranews Babel) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan dua posko dan menempatkan sebanyak 18 petugas khusus untuk penanggulangan bencana alam di daerah itu.
"Dua posko bencana alam itu kami dirikan di Kecamatan Koba dan Simpangkatis, sebanyak 18 petugas khusus kami siagakan pada dua posko tersebut," kata Kepala Satpol PP Bangka Tengah, Mulyanto di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, dua posko bencana alam itu dilengkapi fasilitas pendukung dan sebanyak 18 petugas yang sudah terlatih ditempatkan di posko tersebut.
"Ada beberapa bencana alam yang rawan terjadi di daerah ini yaitu bencana alam banjir, kebakaran hutan dan angin puting beliung," ujarnya.
Ia mengatakan, kasus kebakaran hutan kerap terjadi pada beberapa titik di daerah itu terutama di kawasan terentang atau sepanjang jalan lintas kabupaten di Desa Terentang dan Penyak.
"Kawasan tersebut sering terjadi kebakaran hutan dan itu terjadi diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oknum warga," ujarnya.
Justeru itu, pihaknya terus mengingatkan warga baik secara langsung maupun melalui spanduk untuk sama-sama menjaga hutan jangan sampai terbakar atau dibakar.
"Kami berkoordinasi dengan pihak kecamatan hingga perangkat desa dan RT untuk menyosialisasikan kepada warga terkait kawasan hutan yang rawan terbakar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Dua posko bencana alam itu kami dirikan di Kecamatan Koba dan Simpangkatis, sebanyak 18 petugas khusus kami siagakan pada dua posko tersebut," kata Kepala Satpol PP Bangka Tengah, Mulyanto di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, dua posko bencana alam itu dilengkapi fasilitas pendukung dan sebanyak 18 petugas yang sudah terlatih ditempatkan di posko tersebut.
"Ada beberapa bencana alam yang rawan terjadi di daerah ini yaitu bencana alam banjir, kebakaran hutan dan angin puting beliung," ujarnya.
Ia mengatakan, kasus kebakaran hutan kerap terjadi pada beberapa titik di daerah itu terutama di kawasan terentang atau sepanjang jalan lintas kabupaten di Desa Terentang dan Penyak.
"Kawasan tersebut sering terjadi kebakaran hutan dan itu terjadi diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oknum warga," ujarnya.
Justeru itu, pihaknya terus mengingatkan warga baik secara langsung maupun melalui spanduk untuk sama-sama menjaga hutan jangan sampai terbakar atau dibakar.
"Kami berkoordinasi dengan pihak kecamatan hingga perangkat desa dan RT untuk menyosialisasikan kepada warga terkait kawasan hutan yang rawan terbakar," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019