Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan program kedaulatan pengan sejak tahun 2015 hingga saat ini secara berkelanjutan.
"Program kedaulatan pangan ini kami laksanakan sejak 2015 hingga saat ini secara berkelanjutan, khususnya pengembangan dan peningkatan produksi padi dan pangan," kata Kepala Dispertan Kabupaten Bangka, Kemas Arfani di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan, program kedaulatan pangan dilaksanakan bersama pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan di tahun 2019 ini kerjasama dilaksanakan lebih intensif mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sawah yang sudah ada dan dibentuk selama ini.
Pemanfaatan lahan seperti area sawah yang saat ini dimanfaatkan masyarakat berada di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang seluas 100 hektar baru dimanfaatkan sekitar 20 hektar.
"Program sawah desa ini dilaksanakan sejak 2008 lalu, namun karena ada masalah antara warga Desa Air Anyir dan Desa Batu Rusa, maka baru bisa dilaksanakan pada 2018 kemarin," katanya.
Program kedaulatan pangan yang dilaksanakan selama ini berupa pemberian benih secara gratis, cetak sawah serta bantuan peralatan berupa mesin traktor bagi masyarakat yang benar-benar serius dalam mengelola persawahan.
Ditambahkannya, saat ini ada ratusan hektar lahan persawahan tersebar hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka, yang memiliki swasembada baik padi sawah maupun padi ladang, yang dikelola masyarakat bekerjasama dengan Dispertan Kabupaten Bangka dan TNI-AD.
"Kami berharap kedepan lebih banyak lagi masyarakat yang benar-benar serius dalam memanfaatkan lahan hutan baik padi sawah maupun padi ladang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Program kedaulatan pangan ini kami laksanakan sejak 2015 hingga saat ini secara berkelanjutan, khususnya pengembangan dan peningkatan produksi padi dan pangan," kata Kepala Dispertan Kabupaten Bangka, Kemas Arfani di Sungailiat, Senin.
Dia mengatakan, program kedaulatan pangan dilaksanakan bersama pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan di tahun 2019 ini kerjasama dilaksanakan lebih intensif mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sawah yang sudah ada dan dibentuk selama ini.
Pemanfaatan lahan seperti area sawah yang saat ini dimanfaatkan masyarakat berada di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang seluas 100 hektar baru dimanfaatkan sekitar 20 hektar.
"Program sawah desa ini dilaksanakan sejak 2008 lalu, namun karena ada masalah antara warga Desa Air Anyir dan Desa Batu Rusa, maka baru bisa dilaksanakan pada 2018 kemarin," katanya.
Program kedaulatan pangan yang dilaksanakan selama ini berupa pemberian benih secara gratis, cetak sawah serta bantuan peralatan berupa mesin traktor bagi masyarakat yang benar-benar serius dalam mengelola persawahan.
Ditambahkannya, saat ini ada ratusan hektar lahan persawahan tersebar hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka, yang memiliki swasembada baik padi sawah maupun padi ladang, yang dikelola masyarakat bekerjasama dengan Dispertan Kabupaten Bangka dan TNI-AD.
"Kami berharap kedepan lebih banyak lagi masyarakat yang benar-benar serius dalam memanfaatkan lahan hutan baik padi sawah maupun padi ladang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019