Sungailiat (Antaranews Babel) - Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menganjurkan petani lada setempat untuk menggunakan sistem resi gudang.
"Sistem resi gudang yang dicanangkan Gubernur Babel itu sangat bagus, saya mendukung itu untuk petani di Bangka," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Bangka, Kemas Arfani di Sungailiat, Minggu.
Ia mengatakan sistem resi gudang syariah yang dianjurkan gubernur ini sangat baik bagi petani sebab bisa menjaga mutu dan harga lada.
Petani bisa menekan harga dengan menahan stok lada jika pembeli mengambil murah, ketika pembeli mengambil harga tinggi petani bisa melepas lada miliknya.
"Petani tidak perlu khawatir, gudang hanya sebagai wadah penyimpanan, jika ada yang beli petani bersangkutan bisa menjualnya," jelasnya.
Ia mengungkapkan harga lada baik nasional dan internasional masih dinamis, sehingga ketika stok berkurang harga naik begitu juga sebaliknya.
Menurut dia tata niaga penjualan lada harus dibenahi, apalagi saat ini harga lada masih bergantung pada Singapura.
"Singapura merupakan importir terbesar lada dari Bangka juga eksportir terbesar, padahal mereka tidak punya lahan perkebunan lada," kata Kemas.
Ia berharap ada investor yang ingin membangun pabrik lada di Bangka, sebab lada sangat banyak kegunaanya selain bumbu masak, seperti bahan campuran pembuatan balsem dan kosmetik.
Berita Terkait
Pemkab Bangka memaksimalkan pencegahan penyakit rabies
7 Desember 2019 09:28
Petani Bangka kembangkan padi organik untuk mendorong kualitas produksi
4 Desember 2019 16:50
Pemkab Bangka salurkan 13.000 ton bantuan benih padi
3 Desember 2019 13:15
Pemerintah Kabupaten Bangka gelar lomba asah terampil kelompok tani
27 November 2019 14:47
Pemkab Bangka sediakan embung sebagai sumber air baku untuk petani
19 September 2019 09:28
Pemerintah Kabupaten Bangka maksimalkan cegah karhutla melalui PPL
19 September 2019 09:27
Pemerintah Kabupaten Bangka akan periksa paru hewan kurban
15 Juli 2019 14:35
Dinas Pertanian Bangka siapkan 308 hektare sawah organik
14 Juli 2019 19:19