Perth, Australia
(Antara Babel) - Pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang, MH370,
mulai memasuki tahap baru dan akan beralih ke pencarian intensif bawah
laut selama beberapa pekan ke depan, kata Pusat Koordinasi Lembaga
Gabungan (JACC), Rabu.
Kapal selam tanpa awak Bluefin-21, yang telah menyelesaikan secara keseluruhan 16 misi pencarian dengan menyisiri daerah pencarian 314 kilometer persegi yang dibuat oleh Towed Pinger Locator, akan terus melakukan pencarian di daerah yang berdekatan, kata JACC.
"Misi 17 akan dimulai ketika kondisi cuaca membaik dan memungkinkan Bluefin-21 diluncurkan secara aman dari Kapal Pertahanan Austalia Ocean Shield," kata pusat koordinasi pencarian yang berpusat di Perth, Australia, tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Menurut pernyataan itu, Ocean Shield akan tetap berada di stasiun yang mendukung kegiatan pencarian Bluefin-21 dan kapal Angkatan Udara Kerajaan Australia AP-3C Orion juga tetap siaga di Perth.
Pesawat dan kapal lain, katanya, yang telah terlibat dalam pencarian udara dan permukaan, masing-masing, akan melakukan tugas nasional dalam beberapa hari ke depan.
Mengenai laporan yang menyatakan satu perusahaan eksplorasi Australia, GeoResonance, telah menemukan sesuatu di Teluk Benggala yang "mungkin berkaitan dengan pesawat yang hilang tersebut", JACC menanggapi pencarian pimpinan Australia mengandalkan informasi dari satelit dan data lain guna menentukan lokasi pesawat yang hilang.
Lokasi yang ditentukan oleh laporan GeoResonance bukan dalam kerangka pencarian yang diambil dari data itu.
Tim gabungan internasional masih percaya bahwa tempat akhir pesawat yang hilang tersebut berada di bagian selatan sudut pencarian, kata JACC.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Kapal selam tanpa awak Bluefin-21, yang telah menyelesaikan secara keseluruhan 16 misi pencarian dengan menyisiri daerah pencarian 314 kilometer persegi yang dibuat oleh Towed Pinger Locator, akan terus melakukan pencarian di daerah yang berdekatan, kata JACC.
"Misi 17 akan dimulai ketika kondisi cuaca membaik dan memungkinkan Bluefin-21 diluncurkan secara aman dari Kapal Pertahanan Austalia Ocean Shield," kata pusat koordinasi pencarian yang berpusat di Perth, Australia, tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Menurut pernyataan itu, Ocean Shield akan tetap berada di stasiun yang mendukung kegiatan pencarian Bluefin-21 dan kapal Angkatan Udara Kerajaan Australia AP-3C Orion juga tetap siaga di Perth.
Pesawat dan kapal lain, katanya, yang telah terlibat dalam pencarian udara dan permukaan, masing-masing, akan melakukan tugas nasional dalam beberapa hari ke depan.
Mengenai laporan yang menyatakan satu perusahaan eksplorasi Australia, GeoResonance, telah menemukan sesuatu di Teluk Benggala yang "mungkin berkaitan dengan pesawat yang hilang tersebut", JACC menanggapi pencarian pimpinan Australia mengandalkan informasi dari satelit dan data lain guna menentukan lokasi pesawat yang hilang.
Lokasi yang ditentukan oleh laporan GeoResonance bukan dalam kerangka pencarian yang diambil dari data itu.
Tim gabungan internasional masih percaya bahwa tempat akhir pesawat yang hilang tersebut berada di bagian selatan sudut pencarian, kata JACC.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014