Sungailiat, Babel (Antaranews) - Di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki 18 bank sampah dan 10 rumah kompos yang dibina Bidang Pengolahan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka.

"Berdasarkan data yang kami miliki hingga akhir tahun 2018 ada 18 bank sampah dan 10 rumah kompos, tidak semuanya aktif disebabkan beberapa hal," kata Kepala DLH Kabupaten Bangka, Meina Lina melalui Kepala Seksi Pengolahan Persampahan, Sutarno di Sungailiat, Minggu.

Dia mengatakan, ada empat bank sampah yang benar-benar aktif diantaranya Bank Sri Menanti, Bank Sampah Becak, Bank Sampah RT 10 dan Bank Sampah PPN Sungailiat.

Menurutnya, masih kurang aktifnya bank sampah lain disebabkan kesibukan warga bekerja yang menjadi pengelola, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kami akan terus mendorong dan membina bank sampah ini, apalagi saat ini sampah memiliki nilai ekonomis untuk menambah penghasilan," katanya.

Sama halnya dengan bank sampah, belum semua rumah kompos yang aktif hanya beberapa saja, yakni Rumah Kompos Sri Menanti, Rumah Kompos RT 10 dan Rumah Kompos Becak, minimnya keaktifan disebabkan belum adanya lahan khusus yang disiapkan seperti permintaan pemerintah pusat guna mengelola sampah menjadi kompos.

Ditambahkannya, kedepan DLH Kabupaten Bangka akan bekerjasama dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk mengelola sampah di wilayah masing-masing, sehingga target yang diharapkan pemerintah pusat dalam mengelola sampah rumah tangga pada tahun 2023 di daerah itu dapat tercapai 100 persen.

"Kami akan berupaya bersama kecamatan dan desa, kami juga sudah mengajukan dana ke pemerintah provinsi untuk pengolahan sampah ini, tapi belum jelas dapat atau tidak masih diproses di provinsi," katanya.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019