Koba, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan bantuan sebanyak 10 sapi kepada peternak yang tergabung dalam kelompok di Desa Bhaskara Bakti.
"Bantuan ini kami serahkan kepada peternak dengan harapan dapat membantu pemerintah daerah dalam menjalankan program swasembada sapi," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, bantuan tersebut bersifat bergulir setelah kelompok ternak dinyatakan berhasil maka bantuan sapi itu kembali digulirkan kepada kelompok ternak lainnya.
"Sampai sekarang menurut catatan kami bahwa Bangka Tengah termasuk daerah yang populasi sapi tertinggi di Bangka Belitung, ini berkat ketekunan para petani dalam membudidayakan sapi ternak," katanya.
Ia mengatakan, sapi yang disalurkan kepada peternak adalah sapi jenis brahman cross (BX) atau sapi kelas menengah yang kondisinya sangat bagus.
"Peternak di daerah ini harus didorong membudidayakan sapi dari ukuran terkecil hingga paling besar yaitu sapi jenis limosin," ujarnya.
Ibnu Saleh juga mendorong para peternak membudidayakan sapi dengan pola integrasi sapi-sawit atau memelihara sapi di dalam perkebunan sawit.
"Para petani sawit juga kami dorong beternak sapi karena kotoran sapi bisa menjadi pupuk sawit dan tanaman sawit berupa pelepah bisa menjadi pakan sapi," ujarnya.
Ia mengatakan, beternak sapi dengan sistem integrasi sawit-sapi sudah banyak diterapkan di daerah lain dan tergolong berhasil karena mampu menekan biaya operasional.
"Petani tentu diuntungkan karena mereka tidak kesulitan mendapatkan pakan dan kotoran sapi bisa dijadikan pakan ternak sehingga dua keuntungan yang didapat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Bantuan ini kami serahkan kepada peternak dengan harapan dapat membantu pemerintah daerah dalam menjalankan program swasembada sapi," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, bantuan tersebut bersifat bergulir setelah kelompok ternak dinyatakan berhasil maka bantuan sapi itu kembali digulirkan kepada kelompok ternak lainnya.
"Sampai sekarang menurut catatan kami bahwa Bangka Tengah termasuk daerah yang populasi sapi tertinggi di Bangka Belitung, ini berkat ketekunan para petani dalam membudidayakan sapi ternak," katanya.
Ia mengatakan, sapi yang disalurkan kepada peternak adalah sapi jenis brahman cross (BX) atau sapi kelas menengah yang kondisinya sangat bagus.
"Peternak di daerah ini harus didorong membudidayakan sapi dari ukuran terkecil hingga paling besar yaitu sapi jenis limosin," ujarnya.
Ibnu Saleh juga mendorong para peternak membudidayakan sapi dengan pola integrasi sapi-sawit atau memelihara sapi di dalam perkebunan sawit.
"Para petani sawit juga kami dorong beternak sapi karena kotoran sapi bisa menjadi pupuk sawit dan tanaman sawit berupa pelepah bisa menjadi pakan sapi," ujarnya.
Ia mengatakan, beternak sapi dengan sistem integrasi sawit-sapi sudah banyak diterapkan di daerah lain dan tergolong berhasil karena mampu menekan biaya operasional.
"Petani tentu diuntungkan karena mereka tidak kesulitan mendapatkan pakan dan kotoran sapi bisa dijadikan pakan ternak sehingga dua keuntungan yang didapat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019