Jakarta (Antaranews Babel) - Ketua Umum Relawan Millenial Jokowi Ma’ruf (REMAJA) Misbahul Ulum meminta Wakil Ketua DPR Fadli Zon untuk meminta maaf atas puisinya yang berjudul "Doa yang Tertukar".
Meski sudah melalui klarifikasi singkat kepada Menteri Agama via cuitannya di akun Twitter, Fadli Zon dinilai telah menistakan Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) melalui puisinya, demikian Misbahul dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.
Menurut Misbahul, semua orang paham bahwa maksud dari puisi itu mengarah kepada kunjungan Jokowi ke Mbah Moen, kiai sepuh pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
"Perlu diketahui oleh Pak Fadli Zon bahwa KH Maimoen Zubair itu adalah ulama sepuh panutan kaum santri dari partai apa pun. Jadi, saya sebagai santri merasa tersinggung karena ulama sepuh kami telah beliau lecehkan,” kata Misbahul.
Santri yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Fadli Zon untuk tidak menggampangkan persoalan ini dan meminta maaf kepada Mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
“Kami menuntut agar Pak Fadli Zon segera minta maaf kepada beliau sebelum ada reaksi yang sama-sama tidak kita inginkan dari santri lain yang tersinggung,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Meski sudah melalui klarifikasi singkat kepada Menteri Agama via cuitannya di akun Twitter, Fadli Zon dinilai telah menistakan Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) melalui puisinya, demikian Misbahul dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.
Menurut Misbahul, semua orang paham bahwa maksud dari puisi itu mengarah kepada kunjungan Jokowi ke Mbah Moen, kiai sepuh pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
"Perlu diketahui oleh Pak Fadli Zon bahwa KH Maimoen Zubair itu adalah ulama sepuh panutan kaum santri dari partai apa pun. Jadi, saya sebagai santri merasa tersinggung karena ulama sepuh kami telah beliau lecehkan,” kata Misbahul.
Santri yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Fadli Zon untuk tidak menggampangkan persoalan ini dan meminta maaf kepada Mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
“Kami menuntut agar Pak Fadli Zon segera minta maaf kepada beliau sebelum ada reaksi yang sama-sama tidak kita inginkan dari santri lain yang tersinggung,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019