Manggar (Antaranews Babel) - Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuslih Ihza mengatakan Liga Sepak bola Pelajar (LSP) merupakan ajang untuk mencari bibit atlet potensial yang bisa berprestasi di ajang yang lebih besar.
"LSP ini sebenarnya ajang mencari bakat, atlet sepak bola yang menonjol kemampuannya akan dibina agar lebih matang sehingga bisa berkiprah," ujarnya.
Hal itu dikatakan Yuslih saat membuka Liga Sepakbola Pelajar yang diikuti sebanyak 21 tim dengan usia 12 tahun dan 14 tahun.
"LSP ini merupakan ajang tahunan, dimana puluhan tim sepak bola baik dari SSB maupun dari sejumlah sekolah turut ambil bagian dalam memperebutkan Piala Menteri Pemuda dan Olahraga.
Ia juga mengatakan, LSP merupakan ajang silaturahim dan sarana untuk mengapresiasi bakat dan minta pelajar, sehingga mampu mengukir prestasi. Sejauh mana sekolah-sekolah dan klub mampu mendidik anak asuhnya.
"Di samping itu, liga ini juga sebagai langkah preventif dalam mengurangi kegiatan yang bersifat negatif di kalangan pelajar. Di sinilah mereka menyalurkan bakatnya, sehingga tidak lari ke konsumsi alkohol, obat-obatan, pergaulan bebas dan lain-lain,” ujar Yuslih.
Menurut dia, kompetisi LSP juga dapat menemukan atlet-atlet potensial guna direkrut dalam pemusatan dan pelatihan maupun untuk bibit atlet sepakbola di Kabupaten Beltim.
“Saya minta Dispora dan Askab PSSI untuk jeli memantau, meneliti dan mencatat pemain-pemain mana saja yang berbakat. Merekalah nantinya yang akan kita bina supaya dapat membawa prestasi sepak bola Beltim lebih baik lagi,” ujar Yuslih.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"LSP ini sebenarnya ajang mencari bakat, atlet sepak bola yang menonjol kemampuannya akan dibina agar lebih matang sehingga bisa berkiprah," ujarnya.
Hal itu dikatakan Yuslih saat membuka Liga Sepakbola Pelajar yang diikuti sebanyak 21 tim dengan usia 12 tahun dan 14 tahun.
"LSP ini merupakan ajang tahunan, dimana puluhan tim sepak bola baik dari SSB maupun dari sejumlah sekolah turut ambil bagian dalam memperebutkan Piala Menteri Pemuda dan Olahraga.
Ia juga mengatakan, LSP merupakan ajang silaturahim dan sarana untuk mengapresiasi bakat dan minta pelajar, sehingga mampu mengukir prestasi. Sejauh mana sekolah-sekolah dan klub mampu mendidik anak asuhnya.
"Di samping itu, liga ini juga sebagai langkah preventif dalam mengurangi kegiatan yang bersifat negatif di kalangan pelajar. Di sinilah mereka menyalurkan bakatnya, sehingga tidak lari ke konsumsi alkohol, obat-obatan, pergaulan bebas dan lain-lain,” ujar Yuslih.
Menurut dia, kompetisi LSP juga dapat menemukan atlet-atlet potensial guna direkrut dalam pemusatan dan pelatihan maupun untuk bibit atlet sepakbola di Kabupaten Beltim.
“Saya minta Dispora dan Askab PSSI untuk jeli memantau, meneliti dan mencatat pemain-pemain mana saja yang berbakat. Merekalah nantinya yang akan kita bina supaya dapat membawa prestasi sepak bola Beltim lebih baik lagi,” ujar Yuslih.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019