Toboali, Bangka Selatan (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama Forkominda Babel melakukan panen raya padi di areal persawahan kebun percontohan Batu Betumpang Kecamatan Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan.
"Hari ini kami melaksanakan panen raya padi di kebun percontohan yang di fasilitasi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung," kata Erzaldi di Toboali, Rabu.
Selain itu, dalam kesempatan ini juga dipamerkan beberapa hasil inovasi teknologi pertanian milik BPTP dan Litbang Kementerian Pertanian yang diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk mengoptimalkan produksi para petani.
Sampai saat ini lahan yang sedang dikembangkan sebagai areal persawahan kebun percontohan seluas 800 hektar dari 3000 hektar yang tersediakan.
"Tadi kami juga sudah sempat dialog dengan para petani karena usaha produksi belum maksimal, untuk itu kami akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat petani untuk berusaha khususnya komoditi beras," katanya.
Kepala BPTP Bangka Belitung, Wahyu Wibawa mengatakan kebun percontohan Batu Betumpang seluas 40 hektar yang merupakan hibah dari masyarakat Desa Batu Betumpang dengan dukungan Pemerintah Daerah Bangka Selatan pada tahun 2012 dengan harapan sebagai sarana pelatihan petani dan penyuluh serta kebun produksi benih, sehingga memudahkan petani dalam memperoleh benih berkualitas.
"Sedangkan luas keseluruhan ada sekitar 1300 hektar dan padi yang menjelang panen mencapai 400 hektar dengan hasil panen lima ton perhektar," katanya.
Dengan jumlah produksi padi 5 ton perhektar ini dinilainya belum optimal, lantaran ini merupakan sawah cetakan baru. Selain itu air masih menjadi kendala karena tata kelolanya belum baik.
"Meskipun demikian, kami sudah berkoordinasi dengam gubernur terkait permasalahan ini dan rencananya akan direalisasikan tahun depan," katanya.
Ia mengatakan untuk jenis varietas padi yang ditanam dilokasi kebun percontohan ini bermacam-macam namun yang paling cocok adalah inpara.
"Jenis Padi inpara paling cocok ditanam disini namun selera masyarakat kita belum cocok karena nasi dari padi inpara merai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019