Bandung (Antaranews Babel) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkoordinasi dengan Komisi Polisi Kriminalitas Internasional (Interpol) untuk mengusut kasus seorang warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang juga bos tekstil bernama Ujang Nuryanto (37 tahun) yang tewas karena menjadi korban mutilasi di Malaysia.
"Sudah confirm WNI. Saat ini kita lewat Interpol melakukan upaya penyidikan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal di Masjid Al-Amman Mapolda Jawa Barat Kota Bandung, Jumat.
Dia mengatakan saat ini Polri sudah menerima konfirmasi bahwa dua korban mutilasi di Malaysia adalah WNI dan Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dengan Interpol sedang menempuh upaya penyidikan.
Selain itu, ia mengatakan Polri juga sudah melakukan koordinasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) melalui proses Police to Police terkait kasus ini.
"Juga ada dari polisi kita, jadi sangat koordinatif," katanya.
Sementara itu, terkait sosok Ai Munawaroh (30) salah satu WNI yang diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia merupakan warga Desa Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.
Iqbal mengatakan sosok perempuan tersebut diduga masih ada hubungannya dengan Ujang Nuryanto.
"Ada hubungan lah, ada konek. Ini kan jangan sampai dibuka, ini (masih) upaya-upaya penyidikan," katanya.
Ujang Nuryanto diketahui adalah WNI asal Kampung Ciodeng, Kelurahan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ujang Nuryanto berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019, namun sejak tanggal 22 Januari 2019 keluarga korban mengaku kehilangan kontak.
Keluarga menerima informasi tentang dugaan Ujang Nuryanto dibunuh dengan dimutilasi pada 26 Januari 2019 setelah Kepolisian Malaysia mengumumkan ditemukannya sesosok mayat yang telah dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Sudah confirm WNI. Saat ini kita lewat Interpol melakukan upaya penyidikan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal di Masjid Al-Amman Mapolda Jawa Barat Kota Bandung, Jumat.
Dia mengatakan saat ini Polri sudah menerima konfirmasi bahwa dua korban mutilasi di Malaysia adalah WNI dan Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dengan Interpol sedang menempuh upaya penyidikan.
Selain itu, ia mengatakan Polri juga sudah melakukan koordinasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) melalui proses Police to Police terkait kasus ini.
"Juga ada dari polisi kita, jadi sangat koordinatif," katanya.
Sementara itu, terkait sosok Ai Munawaroh (30) salah satu WNI yang diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia merupakan warga Desa Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.
Iqbal mengatakan sosok perempuan tersebut diduga masih ada hubungannya dengan Ujang Nuryanto.
"Ada hubungan lah, ada konek. Ini kan jangan sampai dibuka, ini (masih) upaya-upaya penyidikan," katanya.
Ujang Nuryanto diketahui adalah WNI asal Kampung Ciodeng, Kelurahan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ujang Nuryanto berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019, namun sejak tanggal 22 Januari 2019 keluarga korban mengaku kehilangan kontak.
Keluarga menerima informasi tentang dugaan Ujang Nuryanto dibunuh dengan dimutilasi pada 26 Januari 2019 setelah Kepolisian Malaysia mengumumkan ditemukannya sesosok mayat yang telah dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019