Dinas Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Perum LKBN Antara Biro Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pelatihan informasi dan teknologi kepada kelompok informasi masyarakat (KIM) , guna meningkatkan sumberdaya KIM menggunakan media sosial dalam mempromosikan potensi sumber daya alam di daerah itu.
"Saat ini peran media sosial sudah mengambil porsi informasi yang tidak kecil, sehingga banyak masyarakat yang lebih suka mencari informasi melalui media sosial seperti facebook, twitter, maupun yang lainnya yang masih diragukan kebenarannya," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman saat membuka pelatihan informasi dan teknologi kepada KIM di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan informasi dan teknologi diikuti 50 orang anggota KIM tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan mendorong KIM untuk lebih berperan aktif dalam penyelenggaraan pembangunan.
"Kegiatan ini baru pertama dilakukan dan ini sebagai peran pemerintah dalam memberikan informasi bagi masyarakat melalui KIM ini, apa yang menjadi tujuan pemerintah dalam penyebaran informasi akan dapat terwujud," ujarnya.
Menurut dia peran media sosial saat ini sudah mengambil porsi informasi yang tidak kecil, sehingga banyak masyarakat yang lebih suka mencari informasi melalui media sosial yang masih diragukan kebenarannya. Bahasa yang digunakan sudah tidak baku. Tidak bernuansa pendidikan. Konten yang berupa cacian dan makian.
"Saat ini media sosial sudah lebih dilirik masyarakat dalam melihat informasi, yang merupakan hasil upload dari "share to share" yang belum memiliki kelengkapan data sehingga diragukan kualitasnya," katanya.
Ia berharap selepas 17 April 2019 internet yang saat ini digunakan pengguna medsos untuk tujuan politik, maka akan semakin lebih sehat dibandingkan sekarang. Setelah itu melalui kelompok-kelompok informasi masyarakat. Kabupaten kota masyarakat kita arahkan untuk yang positif seperti we, e-commerce.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan KIM dapat menjadi perpanjang tangan pemerintah dalam mengumpulkan informasi didaerahnya serta dapat mendistribusikan ke Kominfo yang kemudian diproduksi menjadi suatu informasi yang layak dikonsumsi masyarakat.
"Kita tahu saat ini, dari sisi sosial budaya, masyarakat sudah banyak menggunakan media sosial berupa media online. Sehingga kedepannya melalui kelompok informasi masyarakat ini, pemerintah dapat terbantu dalam mengumpulkan dan mendistribusikan informasi," katanya.
Ia menambahkan jika saat ini porsi dari penggunaan internet, mencapai 85 persen, yang digunakan untuk sifat sosial non ekonomi. Dengan KIM maka penggunaan internet yang menggunakan banyak biaya agar dapat menghasilkan ekonomi.
"Kedepan informasi yang disampaikan dan dibuat masyarakat akan ditampilkan di website Diskominfo yang bernilai ekonomis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Saat ini peran media sosial sudah mengambil porsi informasi yang tidak kecil, sehingga banyak masyarakat yang lebih suka mencari informasi melalui media sosial seperti facebook, twitter, maupun yang lainnya yang masih diragukan kebenarannya," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman saat membuka pelatihan informasi dan teknologi kepada KIM di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan informasi dan teknologi diikuti 50 orang anggota KIM tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan mendorong KIM untuk lebih berperan aktif dalam penyelenggaraan pembangunan.
"Kegiatan ini baru pertama dilakukan dan ini sebagai peran pemerintah dalam memberikan informasi bagi masyarakat melalui KIM ini, apa yang menjadi tujuan pemerintah dalam penyebaran informasi akan dapat terwujud," ujarnya.
Menurut dia peran media sosial saat ini sudah mengambil porsi informasi yang tidak kecil, sehingga banyak masyarakat yang lebih suka mencari informasi melalui media sosial yang masih diragukan kebenarannya. Bahasa yang digunakan sudah tidak baku. Tidak bernuansa pendidikan. Konten yang berupa cacian dan makian.
"Saat ini media sosial sudah lebih dilirik masyarakat dalam melihat informasi, yang merupakan hasil upload dari "share to share" yang belum memiliki kelengkapan data sehingga diragukan kualitasnya," katanya.
Ia berharap selepas 17 April 2019 internet yang saat ini digunakan pengguna medsos untuk tujuan politik, maka akan semakin lebih sehat dibandingkan sekarang. Setelah itu melalui kelompok-kelompok informasi masyarakat. Kabupaten kota masyarakat kita arahkan untuk yang positif seperti we, e-commerce.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan KIM dapat menjadi perpanjang tangan pemerintah dalam mengumpulkan informasi didaerahnya serta dapat mendistribusikan ke Kominfo yang kemudian diproduksi menjadi suatu informasi yang layak dikonsumsi masyarakat.
"Kita tahu saat ini, dari sisi sosial budaya, masyarakat sudah banyak menggunakan media sosial berupa media online. Sehingga kedepannya melalui kelompok informasi masyarakat ini, pemerintah dapat terbantu dalam mengumpulkan dan mendistribusikan informasi," katanya.
Ia menambahkan jika saat ini porsi dari penggunaan internet, mencapai 85 persen, yang digunakan untuk sifat sosial non ekonomi. Dengan KIM maka penggunaan internet yang menggunakan banyak biaya agar dapat menghasilkan ekonomi.
"Kedepan informasi yang disampaikan dan dibuat masyarakat akan ditampilkan di website Diskominfo yang bernilai ekonomis," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019