Satpolair Polres Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar kegiatan "Quick Wins Polri Program 1" bagi nelayan di Dusun Mudel desa Air Anyir Kecamatan Merawang.
Kapolres Bangka, AKBP M. Budi Ariyanto melalui Kasatpolair, AKP Elpiadi di Sungailiat, Senin mengatakan, "Quick Wins Polri program 1" merupakan pelaksana pendukung program tentang membangun daya cegah dan tangkal kelompok radikalisme, intoleransi dan anti Pancasila terutama bagi masyarakat nelayan di Dusun Mudel desa Air Anyir.
Dia memberikan memberikan gambaran adanya kelompok radikalisme pro kekerasan dan anti Pancasila yang ingin merubah ideologi bangsa Indonesia, tidak mengakui keberadaan pemerintah dan ingin merubah sistim pemerintahan bangsa Indonesia dengan menciptakan teror dan menciptakan permusuhan dan menghilangkan sikap toleransi sesama pemeluk agama.
"Masyarakat nelayan yang merupakan bagian dari warga negara mempunyai kewajiban yang menjaga keutuhan NKRI," jelasnya.
Disampaikan pengertian dari kebijakan kapolda Bangka Belitung tentang "Rajawali" yang mempunyai makna filosofi kemampuan jangkauan terbang tinggi melindungi mengayomi bersinergi dengan masyarakat.
"Merawat keseragaman suku bahasa agama dan warna kulit, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI berdasar Pancasila dan UUD 45
mengawal kemerdekaan dan pembangunan agar masyarakat sejahtera indahnya kebersamaan saling hidup rukun dan damai," katanya.
Diingatkan seluruh nelayan di wilayah hukum kerjanya terutama bagi nelayan di Dusun Mudel desa Air Anyir untuk menyampaikan hak pilihnya pada pemilu 2019.
"Saya imbau seluruh masyarakat nelayan untuk berpartisipasi menyampaikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara masing - masing sesuai hati nuraninya pada 17 April 2019," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kapolres Bangka, AKBP M. Budi Ariyanto melalui Kasatpolair, AKP Elpiadi di Sungailiat, Senin mengatakan, "Quick Wins Polri program 1" merupakan pelaksana pendukung program tentang membangun daya cegah dan tangkal kelompok radikalisme, intoleransi dan anti Pancasila terutama bagi masyarakat nelayan di Dusun Mudel desa Air Anyir.
Dia memberikan memberikan gambaran adanya kelompok radikalisme pro kekerasan dan anti Pancasila yang ingin merubah ideologi bangsa Indonesia, tidak mengakui keberadaan pemerintah dan ingin merubah sistim pemerintahan bangsa Indonesia dengan menciptakan teror dan menciptakan permusuhan dan menghilangkan sikap toleransi sesama pemeluk agama.
"Masyarakat nelayan yang merupakan bagian dari warga negara mempunyai kewajiban yang menjaga keutuhan NKRI," jelasnya.
Disampaikan pengertian dari kebijakan kapolda Bangka Belitung tentang "Rajawali" yang mempunyai makna filosofi kemampuan jangkauan terbang tinggi melindungi mengayomi bersinergi dengan masyarakat.
"Merawat keseragaman suku bahasa agama dan warna kulit, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI berdasar Pancasila dan UUD 45
mengawal kemerdekaan dan pembangunan agar masyarakat sejahtera indahnya kebersamaan saling hidup rukun dan damai," katanya.
Diingatkan seluruh nelayan di wilayah hukum kerjanya terutama bagi nelayan di Dusun Mudel desa Air Anyir untuk menyampaikan hak pilihnya pada pemilu 2019.
"Saya imbau seluruh masyarakat nelayan untuk berpartisipasi menyampaikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara masing - masing sesuai hati nuraninya pada 17 April 2019," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019