Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyatakan bahwa hambatan investasi nomor satu di Indonesia adalah maraknya korupsi.
"Mengomentari apakah betul pemberantasan korupsi itu dapat merusak iklim investasi, itu kami juga sudah bicarakan di pertemuan ini bahwa mereka bahkan memberikan data dari World Economic Forum tahun 2019," Syarif saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa.
Hal tersebut dikatakannya usai melakukan pertemuan dengan Regional Advisor of United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Francesco Checci.
"Jadi, hambatan investasi Indonesia itu adalah nomor satu korupsi, yang kedua inefisiensi birokrasi, akses pembiayaan yang kurang, infrastruktur tidak memadai, instabilitas kebijakan, instabilitas pemerintahan, ratio pajak dan seterusnya," kata Syarif.
Karena itu, kata dia, mengherankan jika disebut bahwa pemberantasan korupsi itu dianggap menghambat investasi.
"Karena World Economic Forum jelas mengatakan bahwa hambatan investasi di Indonesia yang menempati urutan nomor satu itu adalah maraknya korupsi di Indonesia," ujar Syarif.
Dalam kesempatan itu, Syarif juga menjelaskan soal dampak dari bahaya korupsi yang bisa terjadi untuk negara-negara.
"Satu merusak demokrasi, meruntuhkan hukum, menurunkan kualitas hidup pembangunan berkelanjutan dan bahkan pelanggaran HAM, yang berikut adalah menyebabkan kejahatan lain berkembang dan terakhir itu menyakiti orang miskin," ujar Syarif.
Berita Terkait
Komisi III DPR: uji kelayakan Capim-Dewas KPK digelar 18-21 November
15 November 2024 15:57
Cek fakta, Prabowo akan bekukan KPK untuk sementara waktu
14 November 2024 18:18
KPK ingatkan Raffi Ahmad wajib lapor LHKPN
14 November 2024 13:55
KPK geledah kantor Setda Provinsi Papua
8 November 2024 22:42
KPK: waspada pihak catut nama KPK janjikan lolos dari proses hukum
8 November 2024 10:37
KPK sita 44 properti senilai Rp200 miliar terkait perkara LPEI
7 November 2024 15:35
KPK: Sahbirin Noor tidak akan jadi Harun Masiku jilid II
7 November 2024 14:42
KPK terbitkan surat penangkapan terhadap Sahbirin Noor
6 November 2024 15:03