Muntok (Antara Babel) - Bupati Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Zuhri M. Syazali, mengakui saat ini manfaat sektor pertambangan bijih timah di daerah itu tidak lagi bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat, terbukti dengan lesunya daya beli mereka.
"Kelesuan pasar ini harus segera diantisipasi dengan mengembangkan berbagai sektor alternatif agar masyarakat semakin siap menghadapi pascatimah," ujarnya di Muntok, Kamis.
Ia menjelaskan berbagai alternatif telah disiapkan dan mulai dirintis pemkab setempat, baik ekonomi jangka menengah maupun jangka panjang, yang tentunya diselaraskan dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah itu.
Menurut dia, tidak selamanya masyarakat bisa bergantung pada sektor pertambangan untuk menunjang ekonomi, karena sektor pertambangan suatu saat dipastikan habis seiring menurunnya jumlah kandungan mineral di daerah itu.
"Konsep dan program pengembangan ekonomi kerakyatan telah dilakukan beberapa waktu lalu dan saat ini ada beberapa yang sudah dijalankan tahapannya, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah, peningkatan kualitas perkebunan beserta perluasan lahannya dan lainnya," kata dia.
Selain itu, kata dia, sektor pertanian, perikanan, dan peternakan sapi yang sedang berjalan saat ini, juga menjadi salah satu alternatif tumpuan ekonomi baru bagi masyarakat yang disiapkan pemkab setempat untuk jangka menengah.
"Misalnya sapi, daerah ini 90 persen lebih kebutuhan konsumsi daging masyarakatnya masih didatangkan dari luar daerah, ini akan kami genjot agar ke depan bisa memenuhi kebutuhan sendiri dengan memberdayakan kelompok masyarakat yang ada," kata dia.
Untuk ekonomi baru jangka panjang, kata dia, potensi wisata yang dimiliki Bangka Barat menjadikan harapan baru untuk bisa dikembangkan dengan menitikberatkan pengembangan wisata sejarah.
"Kami yakin pariwisata khususnya wisata sejarah akan membawa dampak luar biasa, untuk itu pemkab dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkannya, baik dalam perbaikan objek maupun persiapan sumber daya manusianya untuk mendukung sektor tersebut, seperti jasa, kuliner, perhubungan, dan UKM pendukungnya," kata dia.
Berbagai perencanaan pengembangan sektor pengganti pertambangan tersebut, katanya, sudah beberapa kali disampaikan langsung ke masyarakat dalam beberapa kesempatan agar pemerintah bersama masyarakat bisa mencari celah lain dan metode baru untuk mendukungnya.
Untuk mendorong beberapa sektor unggulan selain tambang, kata dia, pemkab bersama pihak terkait akan terus melakukan langkah konkret sehingga usaha-usaha baru sektor ekonomi kerakyatan terus berkembang.
"Kami akan terus mendorong pembenahan infrastruktur yang belum tuntas, dengan ketersediaan infrastruktur yang baik, kami yakin roda ekonomi otomatis akan ikut bergerak," katanya.