Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengakui aliran listrik Pustu Desa Keposang diputus oleh PLN lantaran menunggak iuran.
"Jaringan listrik mati sudah disampaikan komisi I dan akan kami cek. Namanya PLN jika tidak dibayar maka akan diputus dan hal ini segera kami eksekusi," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan untuk menghidupkan kembali Puskesmas Pembantu Desa Keposang, Dinkes sudah mengeluarkan SK satu orang tenaga medis untuk menjaga dan mengelolanya.
"Pustu Desa Keposang itu masih jaringan Puskesmas Toboali. Dan seharusnya sejak awal setelah berdiri sudah kami ingatkan segera di isi petugas, namun alasan kepala puskes kekurangan tenaga, tapi karena sudah jadi perhatian komisi satu, kami langsung sk kan petugas untuk menjaga," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya satu orang tenaga medis pustu tersebut sudah bisa melayani masyarakat, karena pustu itu hanya pembantu puskesmas dan jika ada pasien yang tidak bisa ditangani, maka akan alihkan ke puskesmas.
"Sejauh ini, kami belum dapat informasi ada bangunan yang retak, hanya kami dapat atensi untuk membersihkam semak yang ada di sekitar pustu," kata dia.
Kepala Rayon PLN Toboali, Geri mengatakan belum mengetahui prihal pemutusan listrik Pustu Desa Keposang, namun setelah pemeriksaan Pustu Desa Keposang tidak terdata sebagai pelanggan.
"Negatif bang, tidak terdata ada pelanggan nama Pustu Desa Keposang, Kemungkinan besar belum pernah jadi pelanggan PLN," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Komisi I DPRD Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta Dinkes untuk segera mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu Desa Keposang agar dapat melayani masyarakat.
Ketua Komisi I Armadi di Toboali, Minggu malam mengatakan berdasarkan hasil pengecekan langsung bahwa Pustu Desa Keposang yang dibangun tahun 2017, terkesan terbengkalai dan sudah dikelilingi semak semak. Selain itu, aliran listrik sudah diputuskan.
"Pembangunan Pustu ini seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan. Selain itu juga harus ada perencanaan yang matang, dilihat jarak puskesmas dan pustu sehingga tidak mubazir uang negara," kata dia.
Selain itu, perencanaan SDMnya juga harus sudah matang sebelum membangun pustu, jadi jika pustu selesai dibangun ada yang mengisinya dan tidak jadi terbengkalai.
"Skala prioritas harus benar benar diperhatikan agar apa yang dibangun ada asas manfaatnya," kata dia.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Kesehatan segera mengaktifkan Pustu yang telah dibangun agar bisa dimanfaatkan melayani kesehatan masyarakat.
“Selain itu, bangunan yang sudah retak harus segera diperbaiki, lakukan pemetaan pegawai Pustu, dan kita harap Pustu ini segera dibersihkan karena sudah penuh rumput dan kayu," katanya.