Belitung, Babel (ANTARA) - Fenomena alam terjadinya gerhana matahari cincin di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tertutup oleh awan hujan, sehingga pengamatan hanya dapat dilakukan sebentar saja.
"Tadi kita sempat melihat gerhana hanya sebentar tetapi sesudah shalat gerhana tiba-tiba hujan jadi tidak bisa mengamati dengan baik karena tertutup awan," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisikia Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Bambang Setyo Prayitno di Sijuk, Belitung, Kamis.
Menurut dia, gerhana matahari cincin di wilayah itu dapat dilihat kurang lebih 30 menit saja, namun setelah itu cuaca berawan kemudian turun hujan.
"Jadi tadi kita sempat melihat bagaimana proses terjadinya mulai gerhana sampai berproses terus dan sekarang kondisi cuaca mendung," ujarnya.
Ia menjelaskan, gerhana matahari cincin berhasil diamati dengan baik di daerah lain seperti Batam, Aceh, Singkawang, sampai Tanjung Selor.
"Untuk di luar dari wilayah itu adalah gerhana matahari sebagian termasuk Jakarta juga termasuk gerhana matahari sebagian," katanya.
Sementara itu petugas BMKG, Tedy Ferdyanto di Sijuk, Belitung mengatakan fenomena alam gerhana matahari cincin di Belitung tertutup awan hujan.
"Memang prakiraan cuaca seperti ini paginya berawan dan siangnya turun hujan," katanya.
Ia menambahkan, proses kontak awal terjadinya gerhana matahari bisa teramati dengan baik dari lokasi itu dari celah-celah gumpalan awan hujan.
"Kontak awal dipukul 10:41 WIB cuacanya cerah jadi tadi sudah sekitar 15 persen sebelum turunnya hujan," ujarnya.