Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengklaim, meski mewabahnya virus corona akhir-akhir ini tidak berdampak signifikan pada harga pangan di Bangka Belitung.
"Ini berdasarkan pantauan harga terhadap 14 komoditi pangan di pasar pembangunan Pangkalpinang pada bulan Januari, Februari, dan akhir Maret lalu," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Damiri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, rekap harga 14 komoditi pangan di Pangkalpinang sepanjang bulan Januari 2020 menunjukkan fluktuasi harga yang cukup stabil. Sedangkan pada bulan Februari 2020, data menunjukkan grafik harga di beberapa komoditi mulai naik turun.
Hal ini terlihat pada komoditi cabai rawit merah yang tidak stabil karena terus menerus mengalami kenaikan harga. Harga tertinggi sempat berada di kisaran harga Rp 60 ribu dan terendah Rp 28 ribu dengan rata-rata penjualan di harga Rp 39 ribu.
Senada dengan cabai rawit merah, cabai merah keriting juga sempat mengalami lonjakan harga. Harga tertinggi berada di Rp 62.50 dan terendah Rp 39 ribu. Akan tetapi, angka ini masih stabil karena bertahan di kisaran harga rata-rata Rp 39.776.
Untuk 12 komoditi lainnya, masih setia pada harga yang sama. Dan di bulan Maret 2020, gelombang naik turun harga lebih terlihat. Namun, hal ini tidak membuat lonjakan harga naik secara signifikan.
Cabai merah keriting dan cabai rawit merah justru turun dan telah kembali ke harga normal. Berbeda dengan gula pasir yang mengalami kenaikan harga dari biasanya dan kelangkaan di beberapa tempat.
"Gula Pasir saat ini memang mengalami kelangkaan, tapi bukan berarti kosong. Harga gula menjadi tinggi karena impor gula yang belum masuk. Jadi, dampak Covid-19 ini mau tidak mau memang berimbas kepada komoditi pangan di Babel. Akan tetapi, kami tetap berupaya menyediakan Gula Pasir ataupun stok pangan lainnya agar tidak benar-benar menjadi langka," ujarnya.
Begitu pula dengan fluktuasi kenaikan harga yang tetap di pantau, sehingga menjelang Ramadan nanti tidak ada lonjakan harga yang signifikan. Utamanya terhadap 14 komoditi pangan di Bangka Belitung.
Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah siaga dalam mempersiapkan ketersediaan pangan sebagai upaya menghadapi Corona, Ramadan, Idul Fitri, ataupun hal lainnya kedepan.
"Hingga tiga bulan ke depan, InsyaAllah stok pangan di Bangka Belitung aman," ujarnya.