Jakarta (ANTARA) - Pemain Lechia Gdansk asal Indonesia Egy Maulana Vikri bercerita bahwa dia hampir ditangkap oleh aparat kepolisian Polandia saat menjalani menu latihan yang diberikan jajaran pelatih.
Dalam telewicara dengan Menpora Zainudin Amali lewat Instagram, Minggu, Egy mengatakan kejadian itu berlangsung saat pemerintah Polandia melakukan karantina wilayah atau lockdown untuk menekan angka penularan COVID-19.
Kala itu, para pemain menjalani latihan mandiri dan mendapatkan porsi latihan masing-masing. Namun, Egy mendapat menu latihan lari dan memaksanya untuk keluar rumah.
"Saya pernah waktu itu lagi pas lagi lockdown tapi kita ada latihan yang diberikan ke individu. Saya ada latihan lari," kata Egy.
"Saat itu kondisi kota sangat sepi tidak ada aktivitas apapun karena situasi lagi lockdown. Saya kemudian ketemu polisi dan hampir ditangkap. Mereka bilang, 'kalau kamu lari di sini saya tangkap kamu'. Jadi benar-benar lockdown," ujarnya menambahkan.
Usai kejadian itu, Egy pun tak mau lagi memberanikan diri keluar rumah dan lebih banyak menyantap menu latihan mandiri di kediamannya.
Namun ia merasakan manfaat dari ketegasan pemerintah Polandia untuk memberlakukan lockdown dan akhirnya virus pun dapat tertangani. Kini kehidupan telah kembali berjalan normal, aktivitas latihan sudah berlangsung sebagaimana mestinya.
"Semuanya sudah normal, masyarakat sudah beraktivitas lagi, kantor-kantor sudah normal. Di sana kini hanya menggunakan masker saja kok," kata dia.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pencegahan penularan COVID-19. Dengan disiplinnya masyakarat mengikuti arahan, maka penanganan virus berbahaya ini akan berhasil.