Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan inspeksi mendadak (sidak) jamur enoki dari Korea Selatan di sejumlah pasar moderen, guna mencegah masuknya bakteri listeria monocytogenes di daerah itu.
"Kita tidak menemukan jamur enoki terkontaminasi bakteri listeria yang dijual di pasar moderen," kata Pengawas Mutu Hasil Pertanian Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Ongky Pinsera di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan sidak di beberapa pasar moderen dan gudang distributor seperti Giant, Puncak, Transmart, Aneka Buah, dan Hypermart Kota Pangkalpinang, sebagai tindak lanjut Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah Kepulauan Babel terkait kasus keracunan yang menyebabkan kematian di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia karena mengonsumsi jamur enoki.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengedukasi dan counter terhadap setiap isu yang masuk ke Babel terkait konsumsi keamanan pangan, sehingga masyarakat tidak lagi resah atas isu yang beredar karena sudah tahu kebenarannya.
"Alhamdulillah, kita tidak menemukan jamur terkontaminasi bakteri berbahaya ini," ujarnya.
Menurut dia hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus KLB karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki. Hanya saja, untuk mengonsumsi jamur tersebut tetap harus dimasak dengan suhu di atas 75 derajat celcius sebagai bentuk pencegahan. Artinya, bakteri yang ada di jamur akan mati jika dimasak dengan benar.
Selain itu, tidak semua jamur enoki berbahaya untuk dikonsumsi. Sebagai catatan, jamur yang mengandung bakteri dan dilarang konsumsi hanya jamur dengan merk Green Co Ltd (Green Box) produsen asal Korea Selatan, dan saat ini telah dimusnahkan BKP Kementan RI.
"Jamur yang beredar di Babel sekarang adalah jamur enoki yang berasal dari Cina dan aman untuk dikonsumsi dengan proses pemanasan yang benar," katanya.
Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Suzanna menyebutkan bahwa bakteri listeria memiliki beberapa sifat yang harus kita kenali. Diantaranya, tahan terhadap suhu dingin sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan.
Selain itu, dapat menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula. Dan terakhir, dapat dihilangkan melalui pemanasan pada suhu 75 derajat celcius.
“Walaupun di Bangka Belitung tidak menjual jamur berbahaya, akan tetapi lebih baik bila kita tetap mengolah jamur dengan benar sebelum mengonsumsinya,” ujarnya.