Jakarta (Antara Babel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dana bantuan sosial yang selama ini disalurkan ke sejumlah daerah banyak yang digunakan untuk keperluan partai mengakibatkan ada wacana akan ditarik secara nasional mengingat tidak dipergunakan untuk semestinya.
"Sebenarnya bantuan bansos dihapus secara terbatas saja tidak semuanya. Untuk yang penting seperti pembangunan rumah ibadah tetap ada," kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Menurut Jusuf Kalla, bantuan sosial atau bansos yang yang disalurkan untuk kebutuhhan yang tidak terlalu mendesak memang banyak yang digunakan untuk kebutuhan politik.
"Lihat saja trennya. Begitu mau pilkada maka bansos naik," kata Jusuf Kalla.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan dana bantuan sosial akan ditarik secara nasional. Ini merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo.
"Karena bansos sumber manipulasi," kata Tjahjo di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Senin, 22 Desember 2014.
Menurut Tjahjo, bansos yang akan ditarik bukan bantuan yang berhubungan dengan kesejahteraan dan pendidikan. Untuk dana Bantuan Operasional Sekolah, Kartu Indonesia Sehat, dan lainnya menggunakan dana hibah wajib. "Di luar itu, banyak yang berlebihan."
Berita Terkait
ANTARA pamerkan 94 karya foto "Santri" di Kediri
23 November 2024 22:43
Presiden Prabowo tiba di Abu Dhabi dan sempat dikawal pesawat tempur
23 November 2024 17:14
MUI ingatkan umat Islam memilih pemimpin hukumnya wajib
23 November 2024 12:38
Hoaks! Tautan lowongan kerja pendamping lokal desa
23 November 2024 10:34
Erick Thohir tegas dukungan BUMN untuk perlindungan PMI
23 November 2024 07:34
Presiden Prabowo tetapkan Pilkada 27 November 2024 sebagai hari libur nasional
22 November 2024 20:27
Hoaks! Tautan pendaftaran BPJS Kesehatan tanpa iuran bulanan
22 November 2024 11:43