Jakarta (Antara Babel) - Mekanisme tidur membantu seseorang memasuki
transisi dari kondisi bangun ke kondisi tidur. Orang dewasa umumnya
dapat tidur tanpa bantuan, tetapi tidak pada bayi.
Transisi ini menjadi lebih sulit pada bayi karena pada saat mulai tertidur bayi memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement), bukan tidur yang nyenyak (quiet sleep), kata psikolog anak Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, dalam siaran persnya.
Oleh
sebab itu, banyak orang tua menunggu bayi benar-benar tertidur pulas
sebelum memindahkan bayi dari gendongan ke atas tempat tidur.
Bayi
usia 1-18 bulan membutuhkan tidur selama 15-18 jam setiap hari untuk
menunjang perkembangan otak dan menyiapkan kebugaran bayi supaya bisa
menerima stimulasi ketika dia bangun.
Ketika
menidurkan bayi, orang tua perlu dalam kondisi tenang dan rileks karena
bayi pada umumnya masih sangat peka dalam merasakan suasana di
sekitarnya. Rasa cemas pada orang tua akan membuat bayi sulit tidur.
Vera
mangatakan, orang tua perlu menciptakan jadwal tidur yang rutin untuk
bayi, namun masalahnya mekanisme tidur bayi belum terbentuk.
Untuk
itu, orang tua dapat membantu bayi mengenali waktu tidurnya dengan
menciptakan suasana kondusif seperti mengurangi cahaya di dalam kamar,
mengatur temperatur kamar senyaman mungkin, dan memasang musik lembut
yang membantu bayi tertidur.
Ada pula bayi yang merasa nyaman tidur dengan teman tidur seperti boneka, guling atau bantal.
Teman
tidur akan membantu sang bayi ketika beranjak besar dan mulai belajar
mengandalkan dirinya sendiri dalam mengatasi cemas ketika tidur
sendirian. Kecemasan ini dapat berupa takut gelap atau bunyi hujan di
luar rumah.
Tetapi, orang tua perlu memastikan teman tidur tidak berbahaya dengan menghindari objek yang terlalu besar, berat atau bertali.
Orang tua juga perlu menerapkan batasan agar teman tidur tidak terbawa hingga anak besar atau bahkan dewasa nanti.
Buatlah
batasan keberadaan teman tidur, misalnya hanya boleh digunakan saat
tidur dan hanya boleh berada di atas tempat tidur saja. Orang tua bisa
mengatakan pada anak bahwa batasan ini diperlukan agar teman tidurnya
tidak hilang atau kotor.
Di
luar aktivitas tidur, berikan anak stimulasi atau mainan lain yang
membuatnya aktif atau sibuk sehingga melupakan teman tidurnya.
Jadwalkan
kapan teman tidur ini harus “mandiâ€. Biasakan anak untuk merelakan
teman tidurnya ini absen beberapa hari karena harus dicuci atau
dibersihkan.
Agar Bayi Anda Tidur Nyenyak, Ikuti Kiat Ini
Rabu, 18 Februari 2015 11:59 WIB