Jakarta (ANTARA) - Peretas mengklaim mengantongi data pribadi lebih dari 500 juta pengguna media sosial dari Facebook Inc.
Dikutip dari Reuters, Minggu, kabar ini pertama kali diberitakan situs teknologi Motherboard, data yang diambil peretas antara lain berupa nomor telepon, basis data yang sama dengan yang beredar di kalangan peretas pada Januari lalu.
Menurut laporan Reuters, data tersebut dijual di sebuah situs untuk peretas kelas bawah dalam bentuk kredit digital, yang bisa dibeli dengan mata uang Euro.
Pendiri perusahaan intelijen kriminal siber Hudson Rock dari Israel, Alon Gal, data tersebut valid, setelah dicek keasliannya terutama ke beberapa nomor telepon milik orang yang ia kenal.
Sejumlah jurnalis juga bisa mencocokkan nomor telepon ke informasi lain yang ada di basis data tersebut.
Facebook dalam keterangan resmi menyebut data tersebut sudah "sangat lama" dan berkaitan dengan masalah yang sudah diperbaiki pada Agustus 2019.
Gal menilai pengguna Facebook harus diperingatkan tentang serangan rekayasa sosial, social engineering, yang ingin mendapatkan nomor telepon atau data pribadi lainnya.