Jakarta (ANTARA) - Sifan Hassan bersiap menciptakan treble Olimpiade yang langka terjadi pada nomor lari 1.500, 5.000 dan 10.000 meter putri dalam Olimpiade Tokyo.
Namanya masuk ketiga nomor lari tersebut sehingga bakal menghadapi jadwal melelahkan dalam upaya merebut medali Olimpiade pertamanya.
Walaupun pelari putri Belanda berusia 28 tahun itu masih bisa menarik diri dari salah satu dari tiga nomor tersebut, prospek sukses dalam ketiga nomor itu mengubah pikirannya pekan ini, setelah merebut dua medali emas pada nomor 1.500 meter dan 10.000 meter putri dalam kejuaraan dunia 2019.
"Banyak memang, tapi sepertinya bagi dia bisa dilakukan," cuit peraih medali emas sprint dalam empat Olimpiade, Michael Johnson. "Walaupun demikian tidak yakin ketiganya meraih emas."
Hassan sudah hampir terbiasa mementahkan semua ramalan dengan mencetak rekor dunia 4 menit 12,33 detik untuk nomor satu mil pada 2019, sekitar satu dekade setelah dia meninggalkan Ethiopia sebagai pengungsi berusia 15 tahun dan pindah ke Belanda.
Dia mulai berlari pada level tinggi setelah mengikuti kelas di Belanda pada 2011 dengan menuntaskan lomba 1.500 meter pertamanya dengan catatan waktu 4:20 dan berlari setengah maraton beberapa hari kemudian dalam waktu sekitar satu jam 17 menit.
Sejak itu dia mencanangkan tujuan tinggi.
"Sejak hari pertama saya yakin saya akan berlari (dalam nomor) 1.500 meter di bawah 3 menit 50 detik, saya tak tahu mengapa saya yakin, saya tak tahu mengapa saya mengatakan itu," kata Hassan kepada wartawan menjelang Olimpiade Tokyo.
"Saya hanya percaya bahwa hal itu mungkin," sambung dia seperti dikutip Reuters.
Tetapi Hassan tidak cuma memburu catatan waktu waktu di Tokyo karena dia juga menghadapi kompetisi lain yang harus diwaspadainya.
Pada nomor 1.500 meter putri, ada pelari Kenya Faith Kipyegon yang merupakan juara bertahan Olimpiade yang mengalahkan Hassan dalam pertemuan Monaco Diamond League dengan catatan waktu tercepat di dunia 3:51.07.
Dan dalam nomor 10.000 meter putri, Hassan berkesempatan membalas dendam terhadap Letesenbet Gidey dari Ethiopia, yang menghapus rekor dunianya bulan lalu setelah hanya bertahan dua hari.
Berita Terkait
Sifan Hassan gondol emas maraton putri Olimpiade Paris 2024
11 Agustus 2024 21:13
Susunan pebulu tangkis Indonesia pada babak semifinal Japan Open 2023: Fajar/Rian hadapi juara Olimpiade Tokyo
29 Juli 2023 11:56
Korut kena skors gara-gara absen di Olimpiade Tokyo
9 September 2021 11:50
BNI beri Rp6,4 miliar ke kontingen bulu tangkis Olimpiade Tokyo
19 Agustus 2021 12:41
Presiden Jokowi beri bonus bagi atlet di Olimpiade Tokyo
13 Agustus 2021 11:29
Rio Waida semakin percaya diri di turnamen usai Olimpiade Tokyo
12 Agustus 2021 12:46
Olimpiade Tokyo ditonton enam miliar menit secara streaming
10 Agustus 2021 10:45
Rusia arak para peraih medali Olimpiade Tokyo di Lapangan Merah
10 Agustus 2021 10:07