Koba (Antara Babel) - Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek memberikan apresiasi terhadap program stop buang air besar sembarangan (BABS) yang sedang digencarkan di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung.
"Saya sangat bangga masyarakat daerah ini sudah mendeklarasikan diri stop buang air besar sembarangan," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, stop buang air besar sembarangan itu penting bagi kesehatan warga, lingkungan dan kesehatan orang di sekitar.
"Saya bangga melihat anak pelajar mendeklarasikan diri stop buang air besar sembarangan dan menyanyikan lagu khusus untuk mengajak masyarakat mengubah perilaku buruk buang air besar sembarangan," ujarnya.
Menurut dia, buang air besar sembarangan memang sekarang menjadi persoalan kesehatan yang tidak bisa dianggap lumrah.
"Perlu gerakan bersama baik masyarakat dan pemerintah daerah memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan program BABS," katanya.
Sementara Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman mengatakan sekarang ini baru 20 dari 56 desa yang sudah menerapkan program stop buang air besar sembarangan.
"Kami sangat gencar menjalankan program stop BABS karena kejadiannya sudah cukup parah di masyarakat terutama mereka yang tinggal di pedesaan," ujarnya.
Ia mencontohkan, masih ada orang usia dewasa yang membuang air besar sembarangan dengan dimasukkan ke dalam plastik dan kemudian dibuang ke dalam hutan.
"Kami sudah membentuk duta stop BABS dari kalangan pelajar untuk memberikan kesadaran kepada kalangan orang tua untuk mengubah perilaku buruk tersebut," katanya.
Berita Terkait
Menkes: edukasi mengenai skrining kesehatan bersifat harus
31 Oktober 2024 11:55
Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya jadi Menkes usai tangani pandemi
21 Oktober 2024 00:22
Bangka Belitung terima penghargaan Pelayanan Kesehatan Primer Terbaik dari Kemenkes
18 Oktober 2024 19:28
Menkes: produksi PET Scan domestik dapat tekan perjalanan medis e LN
15 Oktober 2024 15:36
Menkes: gizi salah satu masalah penyakit besar di Indonesia
14 Oktober 2024 14:22
Menkes pastikan obat dan vaksin tersedia di RI hadapi wabah Mpox
27 Agustus 2024 14:29
Menkes: fatalitas Mpox di Indonesia rendah dan masih terkendali
26 Agustus 2024 16:24
Menkes datangkan dokter asing untuk selamatkan 12 ribu nyawa bayi
2 Juli 2024 13:00