Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan risiko penularan COVID-19 rendah.
"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan Indonesia termasuk negara dengan resiko penularan COVID-19 yang rendah, yakni negara dengan risiko penularan level satu," kata Nadia dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, CDC merilis rekomendasi tujuan perjalanan berdasarkan tingkat risiko COVID-19. Dan dalam rekomendasi tersebut, CDC membagi level risiko menjadi level empat hingga level satu dan level yang tidak diketahui.
"Sementara Indonesia masuk pada kategori level satu yang merupakan kategori rendah," paparnya.
Ia menyampaikan, CDC merekomendasikan bagi pelaku perjalanan yang ingin berkunjung ke negara-negara yang masuk kategori risiko rendah harus sudah divaksinasi lengkap sebelum berpergian.
"Rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Hal ini menandakan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia telah berada pada jalur yang tepat," tuturnya.
Ia menyatakan, penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan progres yang terus semakin membaik.
"Namun tentunya kami mengingatkan masyarakat harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Menyikapi munculnya varian COVID-19 baru Omicron dan mendekati masa libur Natal dan Tahun Baru, Nadia mengatakan, pemerintah kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan cara memperketat protokol kesehatan, menggunakan aplikasi pedulilindungi, dan segera divaksinasi.
"Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 ini jika kita bersatu melawannya dalam penanganan pandemi COVID-19," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah tentunya memiliki strategi mulai dari hulu sampai hilir, dari deteksi pencegahan terapeutik vaksinasi dan perubahan perilaku yang harus berjalan beriring agar pandemi terkendali.
Ia menambahkan, vaksinasi memang merupakan salah satu modal penting dalam menghadapi pandemi. Akan tetapi bukan satu-satunya, vaksinasi harus diiringi dengan protokol kesehatan.
"Walaupun sudah ada vaksinasi yang cukup situasi pandemi semakin membaik, tetapi bila protokol Kesehatan tidak dijalankan dengan baik di masyarakat maka kenaikan kasus akan tetap terjadi," katanya.