Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan melemah pada perdagangan Senin dan menuju penurunan harian terbesar dalam lima minggu, karena investor mengkhawatirkan pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS, sementara won bertahan stabil dan imbal hasil obligasi naik.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 46,90 poin atau 1,65 persen, menjadi diperdagangkan di 2.787,39 poin pada pukul 02.42 GMT.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics turun 0,66 persen dan rekannya SK Hynix melemah 0,42 persen, sementara LG Chem anjlok 3,31 persen dan Naver merosot 0,90 persen.
Kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter AS akan membuat para pedagang gugup sampai ada kepastian tentang seberapa jauh tingkat suku bunga dapat dicapai, kata Lee Won, seorang analis di Bookook Securities.
Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 323,3 miliar won (270,92 juta dolar AS) di papan utama.
Won dikutip pada 1.194,0 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, stabil dari penutupan akhir pekan lalu di 1.194,0.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.193,1 per dolar, turun 0,0 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.193,8.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka obligasi tiga tahun untuk Maret naik 0,04 poin menjadi 108,14.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,4 basis poin menjadi 2,136 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 0,8 basis poin menjadi 2,548 persen.