Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Balai Benih Ikan Lokal Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Beliung, Teguh Sutoto mengimbau petani ikan tawar di daerah itu agar membersihkan kolam mereka dari bakteri dan kuman yang dapat mengganggu pertumbuhan ikan.
"Mumpung masih musim kemarau lebih baik kolam-kolam itu dibersihkan sambil menunggu kembali turunnya hujan, sehingga nanti saat hujan mulai turun dan sirkulasi air lancar petani sudah siap untuk mengembangkan usaha ikan mereka," katanya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, berkurangnya air kolam menyebabkan penyebaran bakteri dan tingkat stres ikan mudah meningkat sehingga petani diharapkan agar lebih perhatian terhadap keadaan dan kondisi air kolam selama kemarau.
"Bersihkan kolam dengan teratur, usahakan air kolam mengalir dengan baik dan beri pakan secukupnya, jangan berlebihan karena itu akan menyebabkan amoniak meningkat," katanya.
Menurut dia, peternak ikan air tawar disarankan agar tidak memakai terpal karena cenderung mengundang penyakit sebagai akibat minimnya sirkulasi air.
"Beberapa kasus terkadang ditemukan kejadian tiba-tiba lele mati mendadak dalam jumlah besar atau satu per satu dan akhirnya petani gagal panen. Hal itu karena sirkulasi air tidak lancar dan sulit menanggulangi bakteri mematikan itu," katanya.
Selanjutnya, kata dia, usaha ikan air tawar cukup bagus untuk dijalankan mengingat nilai ekonomisnya yang cukup mahal.
"Nilai ekonomis ikan tawar saat ini cukup bagus minat warga untuk mengonsumsi juga bertambah sehingga dengan begitu keinginan warga untuk mengembangkan usaha perikanan itu terus meningkat," ujarnya.