Jakarta (ANTARA) - Dalam foto-foto yang tersebar di media sosial beberapa hari lalu, tampak bintang K-drama Park Bo-Gum dalam rangkaian kunjungannya menghadiri Celine Men's Summer 2023 Fashion show sebagai perwakilan dari Korea Selatan bersama V BTS dan Lisa Blackpink.
Dalam foto-foto di dalam dan setelah dia keluar dari private jet yang ditungganginya, pelakon serial "Record of Youth" itu mengejutkan para penggemar dengan pilihan tas selempang yang ia kenakan; Celine Triomphe.
Itu adalah sebuah tas tangan berbahan kulit klasik yang kembali populer beberapa tahun terakhir ini dan banyak dipakai oleh para pesohor fesyen wanita.
Skenario itu sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di akhir era 90-an. Sebuah episode serial "Friends" mengisahkan Joey Tribbiani dan tas tangan, tote bag, kesayangannya yang diejek bahwa seolah-olah tas itu tidak pantas disandang oleh tangannya yang kekar.
"Saya hanya tidak tahu apakah dunia siap untukmu, dan tasmu," keluh Rachel, rekan satu kos Joey yang membantunya berdandan. “Mungkin ada tas lain yang kurang kontroversial?".
Mencermati fenomena tas pria wanita, ini merupakan bukti bahwa sebenarnya tidak ada batasan tertentu dalam penggunaan suatu produk.
Apakah tas terlalu feminin untuk pria, atau kemeja terlalu maskulin untuk wanita? Semua rasanya sangat tergantung pada preferensi dan karakter seseorang.
Bo-Gum memadukan Celine Triomphe-nya dengan jaket varsity kulit yang longgar dan denim biru. Membuatnya cukup kontras dengan tas imut miliknya. Plus, Bo-Gum memang berperawakan tinggi, dan dengan gaya yang salah, semua elemen pada penampilannya ini tidak akan terlihat sempurna bersama-sama.
Tapi entah bagaimana dia membuatnya tampilannya dengan tas kulit feminin itu jadi menawan.
Julie Ragolia, seorang penata gaya kenamaan yang mendandani selebritas seperti Riz Ahmed dan LaKeith Stanfield, mengatakan pada New York Times bahwa tas menjadi langkah logis selanjutnya dalam upaya kebebasan fesyen pria.
"Gender adalah anggapan yang sudah ketinggalan zaman dalam hal fashion. Kami bergerak menuju tempat di mana rasa adalah wasit yang sejati," katanya.
"Tas dan dompet wanita menawarkan lebih banyak pilihan dalam hal warna, bentuk dan ukuran. Ada juga fakta sederhana tentang utilitas. Jika seorang pria membawa beberapa dolar dan sebatang permen, tampaknya konyol bahwa dia harus memilih tas besar daripada tas kecil, hanya karena perbedaan lantai toko."
Tren tas pria di Indonesia
Tren fesyen dunia termasuk di Indonesia terus mengalami perkembangan, tidak hanya untuk wanita tetapi juga bagi laki-laki.
Sehingga saat ini bukanlah sesuatu yang mengherankan jika para laki-laki pun dapat tampil stylish dan trendy.
Menurut siaran pers dari Hugo Torch, jenama lokal produk aksesoris fesyen pria berbahan kulit, dari sekian banyak jenis produk fesyen yang ada, salah satu yang masih menjadi favorit adalah aksesoris seperti tas, ikat pinggang, dompet, dan handbag yang terbuat dari bahan kulit.
Memang bentuknya masih maskulin dengan detil-detil minimalis, namun konsumen kian menggemari yang mengutamakan keunggulan material serta kualitas pengerjaan. Artinya sudah ada kepedulian terhadap rasa dalam fesyen.
Produk aksesoris berbahan kulit menjadi tren pada beberapa tahun belakangan ini karena memang mempunyai pesona tersendiri baik di kalangan anak muda pria maupun orang tua.
Bahan kulit adalah jenis bahan yang banyak digunakan dalam memproduksi barang-barang fesyen karena materialnya yang bold tapi bisa diolah sehingga menjadi stylish items.
"Pemilihan jenis bahan ini bukan tanpa alasan. Produk fashion yang terbuat dari kulit dianggap lebih bagus dan tahan lama," kata pemilik Hugo Thorch Andrew Liu.
Selain itu, produk aksesoris berbahan kulit juga banyak diminati karena memberikan kesan berbeda.
Produk fashion berbahan kulit membuat penggunanya terlihat elegan dan classy.
Pun produk fashion yang dibuat dari kulit memiliki kelebihan diantaranya awet dan tahan untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama apalagi jika dirawat dengan baik dan benar.
"Oleh karena itu, tidak heran jika produk fashion berbahan kulit harganya lebih tinggi dibandingkan produk fashion yang terbuat dari bahan lain.
Di Indonesia sendiri kini telah banyak bermunculan brand fashion lokal yang menjual produk-produk fashion berbahan kulit berkualitas dan tidak kalah saing dengan brand luar negeri.
Seperti produk berbahan kulit lain, produk fashion dari brand lokal ini menggunakan 100 persen grain leather yang terbuat dari kulit sapi sehingga memiliki ketahanan tinggi dan awet dipakai untuk aktivitas sehari-hari.
Brand fashion lokal yang telah berdiri sejak 2019 itu menjamin kualitas produknya dengan memberikan garansi kulit selama 2 tahun yaitu berupa pergantian baru bila kulit mengelupas.
“Kami akan terus melakukan inovasi dan melakukan perkembangan dari segi pelayanan, produksi, kualitas produk untuk kedepannya agar dapat terus mengikuti tren fashion yang selalu berubah dan berkembang sesuai zaman,” kata Andrew.
Hingga saat ini, lanjutnya, telah tersedia lebih dari 10.000 buah produk yang berhasil dijual ke seluruh wilayah di Indonesia yang bisa didapat di lokapasar dan sosial media.
Kesimpulannya, tas tangan adalah untuk semua orang meski kadang tidak selalu mudah bagi pria untuk mengabaikan ejekan yang mungkin mereka hadapi karena tidak maskulin seperti yang sering diharapkan.
Berita Terkait
Kiat tanamkan kesetaraan gender mulai dari keluarga
10 Desember 2024 13:36
PT Timah mengutamakan keadilan gender
22 Oktober 2024 16:41
Dirkeu ANTARA: Keadilan gender dukung perempuan tingkatkan potensi
4 Oktober 2024 20:27
Kemenangan 46 detik petinju Imane Khelif picu kontroversi gender
2 Agustus 2024 10:21
Jadi pembicara di seminar nasional, Ketua PKPI bahas persoalan gender
10 Desember 2023 13:01
GOW Bangka Barat dorong perempuan bantu atasi permasalahan daerah
16 Agustus 2023 15:04
Mahasiswa Prodi Jurnalistik Islam IAIN SAS Babel Sukses Gelar Webinar Media dan Gender
4 Agustus 2023 14:16
Perempuan Indonesia bawa misi kesetaraan gender di Babel
25 Juli 2023 20:11