Jakarta (ANTARA) - PT Kliring Berjangka Indonesia yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang merilis data resi gudang semester I 2022. Dalam rilis yang disampaikan kepada media, KBI mencatat sepanjang semester I tahun 2022 KBI mencatat registrasi sebanyak 280 Resi Gudang dari 8 komoditas, meningkat 22 persen dibanding periode yang sama di tahun 2021 dengan catatan registrasi sebanyak 230 registrasi dari 10 Komoditas.
Dari sisi volume barang, sepanjang semester I tahun 2022, terjadi peningkatan sebesar 17 persen dari 5.517.288 kg di semester I tahun 2021 menjadi 6.434.826 kg. Sedangkan dari sisi pembiayaan, terjadi peningkatan sebesar 297 persen, dari Rp 87,2 miliar di semester I-2021 menjadi Rp 346,6 miliar di semester II-2022.
Di semester I tahun 2022, ekosistem resi gudang juga diwarnai dengan registrasi perdana resi gudang komoditas gula kristal putih. Dalam catatan KBI, disebutkan sebanyak 50.000 kg gula kristal putih senilai Rp 575.000.000,- dalam registrasi perdana ini.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia mengatakan, pertumbuhan positif pemanfaatan resi gudang ini tentunya merupakan hasil dari upaya sosialisasi serta edukasi berkelanjutan yang kami jalankan bersama dengan pemangku kepentingan yang lain.
"Upaya ini akan terus kami jalankan kedepan, mengingat pemanfaatan resi gudang di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Indonesia memiliki luas wilayah yang besar dengan kekayaan ragam komoditas yang banyak. Namun demikian, pemahaman masyarakat terkait resi gudang ini masih terus perlu ditingkatkan" ujarnya.
Dalam ekosistem resi gudang, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, terdapat beberapa komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, kopra, gula kristal putih, teh, rumput laut, gambir, timah, kedelai serta ayam karkas beku.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia mengatakan, registrasi perdana komoditas gula kristal putih dalam sistem resi gudang ini tentunya merupakan hal positif rantai pasok komoditas gula Kristal putih.
Pemerintah sendiri melalui kementerian BUMN juga sudah mencanangkan program swasembada gula yang diproyeksikan akan dicapai pada tahun 2025. Gula merupakan komoditas yang cukup penting dalam masyarakat, dan untuk itu harapan kami kedepan registrasi resi gudang untuk komoditas gula Kristal putih ini akan terus meningkat.
"Selain itu, masuknya gula Kristal putih dalam resi gudang, harapan kami dapat berperan menuju swasembada gula Kristal putih, khususnya dalam hal ketersediaan pasokan serta stabilitas harga," ujarnya.
Berita Terkait
Babel-PT KBI gelar FGD sistem perdagangan lada dengan skema resi gudang
29 Juli 2024 18:19
KBI bagikan 175 paket sembako untuk porter di stasiun Pasar Senin
13 April 2023 11:32
Efisiensi proses bisnis, KBI integrasikan 3 ISO
2 November 2022 20:44
KBI pada kuartal tiga mendapatkan laba bersih Rp85,8 miliar
13 Oktober 2022 20:00
Kuartal III - 2022 KBI catat nilai barang resi gudang diatas Rp 1 Triliun
6 Oktober 2022 13:06
Kliring Berjangka Indonesia (KBI) umumkan jajaran direksi baru
27 September 2022 12:44