New York (ANTARA) - Indeks harga saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Nasdaq yang padat teknologi membukukan kenaikan 1,6 persen di tengah sinyal laba positif dengan waspada terhadap inflasi yang tinggi dan lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 47,79 poin atau 0,15 persen, menjadi menetap di 31.874,84 poin. Indeks S&P 500 bertambah 23,21 poin atau 0,59 persen, menjadi berakhir di 3.959,90 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 184,50 poin atau 1,58 persen, menjadi ditutup di 11.897,65 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing terdongkrak 1,76 persen dan 1,56 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 1,36 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.
Saham Netflix melonjak hampir 7,4 persen setelah raksasa streaming itu melaporkan perolehan laba yang lebih kuat dari perkiraan dan memperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pelanggan selama kuartal ketiga setelah membukukan penurunan 1 juta pelanggan yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal kedua.
Saham-saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya memperpanjang kenaikan mengikuti perkiraan dari penyedia layanan streaming. Saham Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc, semuanya membukukan kenaikan antara 1,0 persen hingga 4,2 persen.
Pembuat kendaraan listrik Tesla Inc melaporkan hasil keuangan setelah penutupan pasar Rabu (20/7/2022) dengan laba kuartal kedua mengalahkan perkiraan.
"Harga-harga ekuitas sedang tren dalam mode roller coaster, saat ini berada di bawah pengaruh inflasi, suku bunga, dan pendapatan," kata Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di U.S. Bank Wealth Management.
Kami akan membutuhkan serangkaian siklus pelaporan lain untuk mengonfirmasi apakah inflasi memang terkendali atau tidak.
Sekitar 12 persen dari perusahaan-perusahaan komponen indeks S&P 500 telah melaporkan hasil labanya sejauh ini dan di antaranya, 68 persen telah mengalahkan ekspektasi analis, menurut penyedia data FactSet.