Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama periode Januari hingga Oktober 2015 menemukan 28 kasus kematian ibu ketika melahirkan dan diperkirakan tingkat angka kematian ibu tahun ini akan mengalami peningkatan.
"Kasus kematian ibu melahir hingga Oktober tahun ini cukup tinggi dan sudah menyamai kasus 2014 sebanyak 28 kasus," kata Kasi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kepulauan Babel, Itsnataini di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan sebanyak 28 kasus kematian ibu tersebut ditemukan di pusat-pusat pelayanan kesehatan tersebar di kabupaten/kota dengan rincian Kabupaten Bangka sebanyak 12 kasus, Bangka Barat enam kasus, Bangka Tengah dua kasus, Bangka Selatan tiga kasus, Belitung dua kasus, Belitung Timur satu kasus dan Kota Pangkalpinang dua kasus.
"Setiap ada kasus kematian ibu melahirkan petugas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas langsung melaporkan ke Dinas Kesehatan melalui pesan singkat (SMS)," ujarnya.
Ia mengatakan kasus kematian ibu melahirkan masih cukup tinggi karena kondisi kesehatan ibu hamil yang buruk, penyakit bawaan seperti malaria, hipertensi, pendarahan, jantung, paru-paru, pernikahan dini dan kelahiran anak yang tidak diinginkan.
"Kelahiran anak yang tidak diinginkan ini karena seks di luar nikah yang cukup marak di daerah ini," ujarnya.
Untuk menekan angka kematian ibu pihaknya bekerja sama dengan BKKBN, jajaran TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi pemerintah lainnya berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia dini dan menghindari pergaulan bebas.
"Kita terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kelompok usia sebaya dan organisasi kemasyarakatan guna meningkatkan kesadaran masyarakat," ujarnya.