Jakarta (ANTARA) - Adidas mengakhiri kemitraannya dengan Ye atau yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West karena pernyataannya yang ofensif dan antisemitisme.
Adidas tidak mentolerir antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Korea Times, Rabu.
Komentar dan tindakan Anda baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati dan keadilan, imbuhnya.
Adidas mengakhiri kemitraannya dengan Ye setelah perusahaan itu menghadapi tekanan dari para selebriti dan lainnya untuk memutuskan hubungan dengan rapper tersebut di media sosial. Mereka mendesak Adidas untuk bertindak.
Adidas merupakan salah satu perusahaan yang mengakhiri hubungan dengan Ye. Sebelumnya, Ye dikabarkan juga telah ditangguhkan dari Twitter dan Instagram karena posting antisemit yang dikatakan jejaring sosial melanggar kebijakan mereka.
Ye baru-baru ini menyarankan perbudakan adalah pilihan dan menyebut vaksin COVID-19 sebagai mark of the beast, di antara komentar lainnya. Dia juga dikritik karena mengenakan T-shirt "White Lives Matter" ke acara koleksi Yeezy-nya di Paris.
Selain Adidas, rumah mode Balenciaga juga diketahui telah memutuskan hubungan dengan Ye minggu lalu, menurut Women's Wear Daily.
Dalam beberapa minggu terakhir, Ye juga telah mengakhiri hubungan kerjasamanya dengan Gap dan mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia berencana untuk memutuskan hubungan dengan pemasok perusahaannya.
Setelah dia diblokir dari Twitter dan Facebook, Ye menawarkan untuk membeli jaringan sosial konservatif Parler.
Di sisi lain, para demonstran di jembatan penyeberangan Los Angeles pada hari Sabtu lalu juga membentangkan spanduk memuji komentar antisemitisme Ye. Hal ini pun memicu kecaman di media sosial ketika selebritas dan lainnya mengatakan mereka mendukung orang-orang Yahudi.