"Saya ingatkan dan mengimbau kepada para nelayan untuk lebih waspada karena cuaca pada bulan Desember lebih ekstrem, angin bergerak lebih kencang dan gelombang tinggi," ujarnya di Koba, Kamis.
Bahkan bupati menyarankan kepada warganya yang bekerja sebagai nelayan, untuk berlindung atau istirahat dulu di rumah sembari menunggu kondisi cuaca kembali normal.
"Jika tidak terpaksa, kalau bisa tahan dulu turun melaut dan jika harus melaut saya sarankan lebih waspada, lengkapi peralatan keselamatan seperti pelampung dan tidak terlalu jauh berlayar ke tengah," ujarnya.
Selain para nelayan, bupati juga menyarankan untuk para wisatawan lebih hati-hati terutama mereka yang berwisata di destinasi wisata pantai.
"Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata pantai juga harus waspada, bagi yang membawa anggota keluarga terutama kalangan anak jangan mandi air pantai, kuatir terseret ombak," ujarnya.
Demikian juga, kata dia, pengunjung objek wisata Pulau Ketawai lebih waspada saat dalam perjalanan menuju dan kembali dari destinasi wisata itu.
"Untuk menjangkau Pulau Ketawai harus menggunakan perahu dengan lama tempuh sekitar 30 menit, maka harus tetap waspada dan jumlah penumpang perahu/kapal jangan melebihi kapasitas," ujarnya.
Bupati mengatakan, Bangka Tengah masuk dalam daerah yang akan diterpa cuaca ekstrem dalam waktu dekat ini dan itu terlihat dari adanya imbauan BMKG tentang kondisi cuaca di wilayah Bangka Belitung, teemasuk Bangka Tengah hingga akhir tahun 2022.
"Ingat bahwa air laut yang terlihat tenang, biasanya arus bawahnya kencang, jadi harus tetap diperhatikan, jikapun ingin melakukan aktivitas perlu dihitung-hitung resikonya," ingat bupati.