Jakarta (ANTARA) - Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendatangi Istana Merdeka Jakarta, Senin, untuk menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar berkenan menghadiri rangkaian acara utama Hari Lahir Satu Abad NU.
"Kami tadi memohon berkenan Presiden Jokowi untuk hadir dalam kegiatan tersebut, dan alhamdulillah Bapak Presiden telah menyampaikan persetujuan prinsip untuk hadir, mudah-mudahan tidak ada halangan," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf kepada awak media selepas pertemuan.
Yahya menjelaskan bahwa pihaknya akan menggelar resepsi puncak peringatan Hari Lahir Satu Abad NU pada 7 Februari 2023 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Resepsi tersebut rencananya akan diikuti perwakilan dari satu juta jamaah NU, para pemimpin ulama di Indonesia, serta ulama dari berbagai negara di dunia.
Yahya juga menyampaikan bahwa beberapa kegiatan lainnya dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Satu Abad NU adalah Festival Seni Tradisi Islam Nusantara yang akan diselenggarakan di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 9 Januari 2023 serta Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, pada 15-21 Januari 2023.
Yahya mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar NU dapat terus melakukan konsolidasi secara intensif dalam menjalankan tugas dan menghadapi tantangan.
"Presiden Jokowi juga memberikan arahan kepada MU agar konsolidasi sampai basis untuk membantu mempersiapkan dalam menghadapi tantangan nasional yang kemungkinan akan datang," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PBNU berencana mengundang ratusan ulama dari seluruh dunia untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban sebagai rangkaian perayaan Satu Abad NU.
Muktamar Fikih Peradaban rencananya dilangsungkan pada 5-6 Februari 2023 atau berakhir tepat sehari menjelang puncak perayaan Satu Abad NU.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bulan lalu sempat menyampaikan undangan langsung kepada Grand Syeikh Al Azhr Prof Dr Ahmed Al Tayeb untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban ketika keduanya bertemu di Kairo, Mesir.