Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk telah menanam 18.100 bibit bakau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2022 sebagai komitmen perusahaan menekan dampak perubahan iklim global akibat emisi rumah kaca.
"PT Timah Tbk terus menggalakkan penanaman bakau untuk mewujudkan net zero emission atau bebas emisi karbon pada 2060," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan Kawasan hutan mangrove atau bakau mampu menyimpan karbon yang besar, sekaligus berperan dalam menyerap karbon dampak dari emisi gas rumah kaca akibat dari perubahan iklim global.
"Kami sebagai anggota Holding Industri Pertambangan, telah menanam sebanyak 18.100 mangrove yang tersebar di beberapa wilayah operasional perusahaan," ujarnya.
Menurut dia upaya pelestarian kawasan pesisir ini merupakan komitmen perusahaan dalam penerapan nilai enviroment, social and governance (ESG) dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
PT Timah Tbk melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) telah beberapa kali melakukan penanaman mangrove di beberapa tempat seperti di Kampung Opas, Kota Pangkalpinang, di Pantai Beriga, Kabupaten Bangka Tengah, Kawasan Pantai Belo Laut Kabupaten Bangka Barat, Pesisir Tanjung Balai Karimun, Pesisir Pantai Rebo Kabupaten Bangka, dan Lingkungan Desa Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah.
"Dalam melaksanakan penanaman mangrove PT Timah Tbk melibatkan kelompok masyarakat, mahasiswa, komunitas lingkungan dan pelajar," katanya.
Ia mengatakan, PT Timah Tbk berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan melaksanakan berbagai program, salah satunya dengan penanaman mangrove.
"PT Timah Tbk berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk mewujudkan net zero emission tahun 2060. Perusahaan juga tidak hanya menanam tapi juga melibatkan masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjaga ekosistem mangrove," ucap Anggi.