Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bertindak objektif dalam memberikan vonis kepada terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer (Bharada E).
"Saya menganggap hakimnya itu betul-betul objektif, lepas dari rongrongan dari dalam dan lepas dari tekanan opini publik," ujar Mahfud saat ditemui wartawan di kompleks Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Mahfud MD pun menilai vonis dari majelis hakim terhadap Richard itu telah memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan secara baik.
Baca juga: Pembatas ruang sidang PN Jakarta Selatan roboh usai vonis Bharada E
Selanjutnya atas vonis tersebut, Mahfud merasa bersyukur dan bahagia. Bahkan, dia menilai majelis hakim merupakan hakim-hakim yang nasionalis dan berintegritas.
"Oleh sebab itu, kita ucapkan selamat. Saya tidak tahu, saya tidak ingin berpihak, tetapi saya hari ini merasa bersyukur dan bahagia punya hakim-hakim yang nasionalis dan berintegritas," kata Mahfud.
Ia juga mengaku bangga terhadap majelis hakim PN Jakarta Selatan yang mampu keluar dari tekanan opini publik dalam menjatuhkan vonis Richard Eliezer.
"Saya hanya bangga kepada hakim yang bisa keluar dari tekanan opini publik dan rongrongan dari dalam yang secara diam-diam mungkin mau memengaruhi," ujarnya.
Baca juga: Ibunda Brigadir Yosua minta publik terus dukung Bharada E
Baca juga: Hakim kabulkan status "justice collaborator" kepada Bharada E
Sebelumnya dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Rabu, majelis hakim menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan terhadap Richard Eliezer.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Richard Eliezer dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 6 bulan," ujar Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso.
Baca juga: Polri minta semua pihak hargai putusan terhadap Bharada E
Baca juga: Wakil Ketua LPSK: Bharada E contoh justice collaborator
Baca juga: Bharada E divonis penjara 1 tahun 6 bulan
Hakim menyatakan bahwa Richard Eliezer terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dalam menyusun putusan tersebut, hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Hal-hal yang memberatkan, hubungan dekat dengan korban tidak dihargai oleh Eliezer.
"Hal-hal yang meringankan, terdakwa adalah saksi pelaku yang bekerja sama," ucap hakim anggota Alimin Ribut Sujono.
Berita Terkait
Mahfud Md: Teori untuk memberantas korupsi sudah habis
6 November 2024 18:34
Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud diundang ke pelantikan Prabowo-Gibran
9 Oktober 2024 15:08
Mahfud Md enggan berkomentar soal sosok inisial T pengendali judi online
27 Juli 2024 23:30
KPU undang semua paslon hadiri penetapan pemenang pilpres
23 April 2024 14:34
Ganjar-Mahfud MD hormati putusan MK
22 April 2024 17:00
Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tiba di MK
22 April 2024 09:05
Ganjar-Mahfud siap dengarkan putusan PHPU di MK
22 April 2024 09:01
Mahfud Md: Terserah hakim (soal Jokowi dan Kapolri bersaksi di sidang MK)
3 April 2024 23:06