Moskow (ANTARA) - Konsep kebijakan luar negeri baru Rusia mendatang akan berfokus untuk mengakhiri monopoli Barat dalam urusan internasional, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov pada Rabu (15/2).
Urusan internasional seharusnya bukan ditentukan oleh "kepentingan egois" Barat, tetapi atas "dasar keseimbangan kepentingan yang adil dan universal sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Lavrov di Duma Negara Rusia.
"Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya terobsesi dengan hasrat maniak untuk menghidupkan kembali tatanan dunia neokolonial dan unipolar guna mengganggu proses objektif pembentukan dan kebangkitan pusat-pusat dunia baru," ungkapnya.
"Washington dan para sekutunya mengobarkan "perang hibrida habis-habisan melawan Rusia yang telah dipersiapkan selama bertahun-tahun" untuk mengalahkan Rusia di medan perang, menghancurkan ekonominya, mengisolasi negara ini, dan mengubahnya menjadi "negara yang terasing," tambah Lavrov.
Namun, semua upaya Barat untuk mengisolasi Rusia telah gagal, tegas Lavrov sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Berita Terkait
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31
Rupiah melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia
21 November 2024 10:21
Penggunaan rudal barat oleh Ukraina bisa picu Rusia gunakan nuklir
20 November 2024 10:51
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
18 November 2024 09:38
Ukraina rilis penyadapan komunikasi radio tentara Korut di Rusia
11 November 2024 09:56
Zelenskyy: Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Korea Utara
6 November 2024 13:17
Empat kapal perang Rusia sandar di Surabaya untuk Latma Orruda 2024
4 November 2024 13:53
Rusia siap negosiasi damai dengan Ukraina
28 Oktober 2024 21:06