Pangkal Pinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan penanganan masalah produksi dan distribusi pangan, guna mengendalikan inflasi menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
"Dalam mengendalikan inflasi ini, kami menekankan dua masalah khusus yaitu distribusi dan produksi pangan lokal," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin usai rakor pengendalian inflasi di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan penanganan dua masalah khusus yaitu distribusi dan produksi pangan ini, sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri meminta semua daerah mengindenfikasi masalah khusus yang menjadi pemicu inflasi ini.
"Saat ini kami berkoordinasi dengan pihak pelabuhan dan pelayaran agar pendistribusian berbagai kebutuhan pokok masarakat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, dalam meningkatkan produksi pangan lokal, pemerintah provinsi menggalakkan menanam sayur mayur seperti cabai, bawang dan lainnya dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga.
"Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak diantaranya Bank Indonesia untuk mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk yang memang dibutuhkannya," katanya.
Menurut dia Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan yang masih mengandalkan berbagai kebutuhan pangan masyarakat, karena hasil pertanian lokal yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Meski tingkat ketergantungan pangan dari luar masih tinggi, namun sekarang tingkat inflasi Babel sudah di bawah nasional yakni 4,94 persen," katanya.
Ia menambahkan untuk masalah distribusi kasusnya lebih spesifik karena Babel merupakan daerah kepulauan.
"Seperti pada Januari lalu penyebrangan dari Sumatera Selatan ke Bangka ditutup," katanya. ***1***