Jakarta (ANTARA) -
Medical Daily dalam laporannya Kamis (1/6) menjelaskan bahwa perut memiliki mekanisme bawaan untuk melindungi diri dari maag. Lapisannya menghasilkan lendir untuk melindungi dari cairan asam lambung dan enzim pencernaan.
Namun, sakit maag masih bisa berkembang karena berbagai faktor, termasuk penggunaan NSAID dalam waktu lama (seperti ibuprofen atau aspirin) atau infeksi bakteri H. pylori.
Menurut situs kesehatan Halodoc, sakit maag dan tukak lambung sulit dibedakan karena sama-sama menyerang lapisan perut. Namun, sakit maag termasuk dalam peradangan umum dan tukak lambung adalah kondisi terkikisnya lapisan perut. Artinya, tukak lambung adalah gangguan yang lebih parah dari penyakit maag
Sementara, perawatan yang tersedia untuk tukak lambung meliputi obat-obatan yang secara efektif menghilangkan bakteri H. pylori, mengurangi produksi asam, meningkatkan proses penyembuhan, dan meringankan gejala yang terkait. Namun, mengobati gejala sebelum kondisinya memburuk tentu menjadi langkah yang baik.
Berikut adalah lima tanda peringatan yang harus dipantau secara ketat untuk diagnosis dini:
1. Nyeri di perut bagian atas
Ulkus peptikum terjadi ketika lapisan pelindung lambung atau duodenum terkikis, membuat jaringan sensitif terkena cairan pencernaan yang bersifat asam. Paparan ini menyebabkan peradangan, iritasi, dan rasa sakit yang membakar atau menggerogoti di perut bagian atas, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
2. Episode mual yang sering
Mual dapat terjadi pada penderita maag karena iritasi pada lapisan lambung, peningkatan asam lambung, gangguan proses pencernaan, dan stimulasi saraf, menurut Hopkins Medicine. Salah satu pendekatan potensial untuk mengelola gelombang mual yang berulang adalah melalui penggunaan pengobatan rumahan, yang menawarkan solusi efektif.
3. Mulas setelah kebanyakan makan
Mulas dapat terjadi setelah menderita maag karena peningkatan produksi asam lambung dan gangguan penghalang pelindung di lapisan perut, sehingga sulit untuk membedakan keduanya karena sensasi terbakar yang serupa. Kadang-kadang, rasa sakitnya begitu kuat sehingga terasa seperti "nyeri dada non-jantung", menurut American College of Gastroenterology.
4. Sering kembung
Ulkus perut dapat menyebabkan kembung karena peradangan dan iritasi yang ditimbulkannya di perut, yang menyebabkan penumpukan gas dan rasa tidak nyaman. Seseorang dapat memperoleh kelegaan dari masalah ini dengan menghindari pemicunya seperti makanan pedas dan mempraktikkan teknik manajemen stres, Ulcertalk.
5. Berdarah saat BAB
Dr. Neil Sengupta, MD, seorang spesialis gastroenterologi di University of Chicago, menjelaskan kepada Reader's Digest bahwa ketika darah terdeteksi di saluran cerna bersamaan dengan nyeri perut bagian atas, kadang-kadang itu menandakan tukak lambung.
Berita Terkait
Ini perbedaan GERD dan tukak lambung serta cara penanganannya
11 Juni 2024 10:16
Seberapa aman bedah laparoskopi untuk atasi GERD?
14 September 2024 12:26
Jangan buka puasa dengan teh hangat bagi penderita asam lambung
13 Maret 2024 13:23
Dokter: Tidur setelah sahur dapat menyebabkan asam lambung naik
13 Maret 2024 12:44
Ibadah puasa ternyata bisa meringankan gejala maag dan GERD
12 Maret 2024 15:50
Waspadai gejala GERD yang bisa dialami generasi muda
26 Juli 2023 14:20
Menpora: asam lambung saya naik saat liat perjuangan Timnas
17 Mei 2023 09:26
Dokter: nyeri maag bisa diatasi dengan obat penekan asam lambung
14 Februari 2023 08:48