Phnom Penh (ANTARA) - Tim para-tenis meja Indonesia membawa pulang 31 medali emas sekaligus predikat sebagai juara umum cabang olahraga tersebut yang dipersembahkan untuk mendiang David Jacobs, atlet para-tenis meja yang meninggal dunia pada April.
"Kami termotivasi dan bertekad meraih prestasi sebaik-baiknya di Kamboja. Medali emas ini kami dedikasikan untuk beliau," kata pelatih para-tenis meja Bayu Widhie Hapsara Purba di Phnom Penh Kamboja, Jumat.
David Jacobs meninggal dunia pada 28 April atau sebulan sebelum keberangkatan kontingen Indonesia ke Kamboja untuk berkompetisi di ajang ASEAN Para Games 2023. Bayu tak menampik jika seluruh atlet, pelatih, dan ofisial terpukul dengan kepergian atlet jagoan Indonesia tersebut.
Dari 31 emas yang didapatkan tim para-tenis meja Indonesia, 12 di antaranya didapatkan dalam pertandingan hari terakhir pada Kamis (8/6) di Table Tennis Hall Morodok Techo Phnom Penh.
Sebanyak 12 medali emas itu disumbangkan Yayang Gunaya (TT4 putra), Ana Widyasarai (TT11 putri), Hana Resti (TT9 putri), Tatok Hardiyanto (TT5 putra), Leli Marlina (TT5 putri).
Kemudian, Kusnanto (TT9 putra), Komet Akbar (TT10 putra), Suwarti (TT8 putri), Moh Rian Prahasta (TT8 putra), Muhammad Alfigo Dwiputra (TT11 putra), Siti Fadillah (TT7 putri), dan Sella Dwi Radayana (TT10 putri).
Bayu memaparkan, salah satu kunci performa impresif tim para-tenis meja hingga menorehkan 31 medali emas adalah persiapan panjang setelah ASEAN Para Games tahun lalu.
"Kami hanya istirahat tidak sampai dua bulan lalu pelatnas lagi secara kontinyu. Program itulah yang membuat atlet semakin matang dan mencapai prestasi ini," kata dia.