Istanbul (ANTARA) - Pemimpin kelompok paramiliter Wagner Yevgeny Prigozhin menolak tuduhan pengkhianatan yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Mengenai pengkhianatan terhadap ibu pertiwi, Presiden (Putin) salah besar. Kami adalah patriot tanah air kami," ujar Prigozhin melalui pesan video di aplikasi Telegram, Sabtu.
Menegaskan bahwa seluruh anggota kelompoknya adalah pejuang, Prigozhin menegaskan tidak akan ada anggotanya yang menyerahkan diri atas permintaan presiden, Dinas Keamanan Federal, atau siapa pun.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerahkan diri karena mereka tidak ingin negara terus hidup dalam korupsi, penipuan, dan birokrasi.
“Saat kami bertempur di Afrika, kami diberi tahu bahwa kami membutuhkan Afrika. Saat kami diberi tahu bahwa kami sedang berperang dengan Ukraina, kami pergi dan berperang. Tetapi ternyata amunisi, senjata, semua uang yang disimpan di dalamnya juga dicuri, dan pejabat menyimpannya untuk diri mereka sendiri," ujar Prigozhin.
Dia kemudian menuduh militer Rusia menargetkan area terkonsentrasi dengan warga sipil, karena mereka tidak dapat mencapai target dan mereka menyerang di mana saja.
“Oleh karena itu, kami adalah patriot, dan mereka yang menentang kami hari ini adalah mereka yang berkumpul di sekitar orang-orang rendahan,” kata Prigozhin.
Sebelumnya, ketika menyampaikan pidato nasional pada Sabtu, Putin menuduh Prigozhin melakukan pengkhianatan setelah pasukan kelompok paramiliter melintasi perbatasan dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke Rusia, memasuki Kota Rostov-on-Don.
Prigozhin, dalam beberapa bulan terakhir, berulang kali menyebut Rusia tidak memasok senjata yang cukup kepada kelompok paramiliter yang telah berperang bersama tentara Rusia di Ukraina.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Benarkah BRICS telah luncurkan uang kertas?
27 Oktober 2024 19:05
Putin: Rusia tidak tertarik dengan eskalasi konflik Timur Tengah
25 Oktober 2024 11:13
Putin: hubungan UAE dan Rusia ada di tingkat kemitraan strategis
21 Oktober 2024 10:49
Putin: Rusia dukung pembentukan negara Palestina
19 Oktober 2024 09:50
Putin: Rusia akan dukung Kamala Harris pada Pilpres AS 2024
5 September 2024 23:51
Ukraina terobos Rusia, Biden: Putin alami dilema nyata
14 Agustus 2024 14:11
Putin klaim Ukraina tingkatkan posisi negosiasi dengan menyerang Kursk
13 Agustus 2024 09:47
Putin bahas perjanjian zona perdagangan bebas saat bertemu Prabowo
1 Agustus 2024 13:57