Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjajaki kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terkait hilirisasi riset logam tanah jarang karena Badan penelitian dan pengembangan dari 33 Lembaga/Kementerian telah melebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Sebelumnya, Pemprov Babel dan Badan Geologi sudah sering terlibat kerja sama, nah karena sekarang Badan Geologi sudah dilebur ke dalam BRIN, kita harus melakukan perjanjian kerja sama yang baru," kata Peneliti BRIN Armin Tampubolon di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan selama ini pihaknya di dalam industri Babel, berperan dalam hal riset dan inovasi, utamanya dalam pengeksplorasian hingga hilirisasi logam tanah jarang yang merupakan harta karun bernilai tinggi.
Ia menyampaikan salah satunya adalah pasir monasit dari Pulau Bangka sebagai hasil samping penambangan timah.
Pj. Gubernur Suganda menyatakan kesiapannya untuk meneken kerja sama dengan BRIN.
Menurut dia hilirisasi industri akan memunculkan banyak industri pendukung lainnya sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ia menambahkan pemerintah akan terus berupaya untuk membangun ekosistem usaha yang semakin baik.
"Nanti siapkan berkas kerja samanya, kalau besok sudah selesai langsung saya tandatangani," katanya.