Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan program kampung nelayan maju (Kalaju), untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Kalaju ini menjadi program prioritas kita tahun ini di bidang perikanan tangkap," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Kamis.
Imam menjelaskan konsep Kalaju ini adalah menciptakan pemukiman nelayan yang tertata bersih dan sehat, sehingga mampu meningkatkan produktivitas nelayan beserta keluarganya.
"Selama ini kampung nelayan terkesan kumuh dan tidak tertata, maka kita luncurkan program Kalaju ini dalam rangka menciptakan perkampungan nelayan yang sehat dan nyaman," ujarnya.
Ia mengatakan pengembangan kampung nelayan ini dengan menerapkan konsep blue economy dengan melibatkan semua pihak yang nantinya tidak hanya menjadi kampung tempat tinggal saja, namun bisa menjadi destinasi kunjungan wisata, berbasis perikanan tangkap.
"Melalui program Kalaju ini kita berharap bisa mengatasi persoalan kesehatan dan kesejahteraan para nelayan," ujarnya.
Imam juga mengatakan untuk program budi daya, pihaknya melakukan inovasi berupa kampung perikanan budidaya, pakan rakyat, tambak rakyat dan revilitasi UPR serta instalasi budi daya ikan hias dan ikan lokal.
"Tahun ini kita juga kembali mengembangkan beberapa inovasi, yakni budi daya kepiting bakau sistem box appartement, pakan rakyat, lempah kuning ikan dalam kaleng, atraktor/rumpon cumi, Posikandu, jaminan sosial perikanan, kios maritim dan Sidolpin cumi," ujarnya.
Inovasin Sidolpin, kata Imam, juga terus diperbarui mengikuti perkembangan teknologi terbaru untuk memudahkan para nelayan mendeteksi titik berkumpul ikan .
"Program Sidolpin ini sangat membantu para nelayan, bahkan hasil tangkapan nelayan meningkat 10 persen dengan menggunakan teknologi Sidolpin," ujarnya.